Kera Slow

A PHP Error was encountered
Severity: Warning
Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag
Filename: frontend/detail-artikel.php
Line Number: 116
Backtrace:
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view
File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once
Biasanya saya menghindari ikan nila. Kurang gurih. Pilih gurami. Tapi malam itu saya mendapatkan nila yang berbeda. Sejak itu saya mau makan nila masakan istri saya. Di Kaltim ini. Rupanya rasa nila di sini berbeda dengan yang di Surabaya.
Setelah makan malam saya mendapat sajian data: soal tambang Bayan Resource.
Lalu tidur. Villanya seperti di Bali. Memasuki kompleks villa ini saya lupa kalau lagi di tengah pertambangan batu bara. Rasanya saya seperti lagi di Ubud.
Agenda saya berikutnya: pagi-pagi senam dansa. Sendirian. Di gym. Dengan musik dari hand phone –saya punya stok lebih 100 lagu senam di situ.
Habis senam barulah kami keliling kebun binatang. Sambil menunggu kedatangan Datuk Low. Ia datang ke sini tidak naik speed boat seperti yang saya lakukan. Ia naik helikopter dari Bandara Balikpapan.
Sambil berjalan menuju bonbin, saya pun bertanya: mengapa membangun kebun binatang begini besar. Di lokasi yang begini pedalaman. Yang jangankan kota, kampung terdekat pun berpuluh kilometer jauhnya.
"Datuk Low sangat menyukai binatang," ujar staf di situ.
Kebun binatang ini terpencar di empat atau lima kelompok. Kelompok burung dibikinkan rumah khusus. Atapnya jaring. Luasnya, ups, 2 hektare. Ratusan jenis burung ada di sini. Ribuan jumlahnya. Dari seluruh Indonesia. Juga dari banyak negara.
Kelompok harimau dibikinkan kawasan berjeruji besi seluas 1 hektare. Yang ada kandang di tengahnya. Di kandang itulah tempat mereka makan: 7 kg daging sehari. Per ekor. Ada 8 ekor di situ.
Awalnya petugas mengajari mereka: agar setiap jam 5 sore menuju kandang. Untuk makan. Kini, tanpa diajari, harimau itu sudah tahu: setiap jam 5 sore pasti pulang untuk makan.
"Seminggu sekali harimau itu kami wajibkan puasa. Tidak makan 24 jam," kata penjaga di situ. "Untuk menjaga selera makan," tambahnya.
Kelompok menjangan jadi satu dengan kuda. Khusus untuk koleksi kuda dibuatkan kandang ber-AC. "Kuda-kuda ini dari Belanda. Kami sesuaikan suhunya dengan di sana," ujar penjaga kuda.
Kelompok unggas, termasuk burung unta, merak, dan berbagai jenis flamingo diberi tempat tersendiri. Luar biasa banyak jenis unggas dari banyak negara. Dengan warna bulu yang berbeda-beda.
Lalu ada kelompok kura-kura. Ternyata begitu banyak jenis kura di dunia. Ada pula kelompok ikan. Kolam ikan arwananya saja dua buah. Besar-besar. Yang dicampur dengan ikan patin. Dua-duanya bisa disatukan. Arwana bergerak di permukaan air. Patin di dasar kolam. Keduanya sama-sama hanya mau makan ikan kecil.
Maka di kompleks ini ada kolam ikan nila yang besar. Sebagian untuk dimakan manusia, sebagian besarnya untuk makan arwana dan patin. "Arwananya lebih 3.000 ekor," ujar penjaga arwana itu.
Sumber: