Bunuh Novel

Bunuh Novel

mzarifin umarzain

pertukaran pelajar di usa,, AFS, American Field Service, itu berkah usaha p IBROHIM KADIR, PEKAJANGAN, PEKALONGAN, waqtu itu dia ada di usa, lihat banyak anak Pakistan, lalu dia ke kantor pusat nya, a.n 250 rb Pelajar Islaam Indonesia, PII, dia minta jatah pertukaran pelajar tsb. kemudian diberi, yg pertama a.l.Bakir Hasan, paman saya yg pernah jadi dosen UI, pernah jadi Ketua KB Antara, pernah jadi Sekretaris Kemendag. angkatan ke2: Taufiq Ismail.

alasroban

Sudah pernah di bahas di disway sebelumnya. Entah kapan waktu itu. Yang membandingkan profesi wartawan, dokter sama pengacara. Kayaknya waktu itu bahasan utama tentang Dokter Terawan.

mzarifin umarzain

WARTAWAN PEMBOHONG HARUS DIHJKUM BERAT.

Abu Abu

Dan pada 25 April 2016, Rektor Universitas Lambung Mangkurat menandatangani Keputusan Rektor tentang "Pengesahan Perubahan Singkatan Unlam menjadi ULM". Namun, karena sudah menjadi kebiasaan (mengakar kuat dalam ingatan), masih banyak yang menyebut Unlam ketimbang ULM. Tulisan Disway kali ini menambah pengetahuan saya ihwal sejarah B-Post lebih ke belakang lagi. Yang saya tahu, pendirinya H.J. Djok Mentaya, Yustan Aziddin dan H. Gt. Rusdi Effendi AR. Yustan Aziddin dengan Si Palui-nya. Itulah yang pertama saya cari di koran B-Post. Dan lagi, saya lupa, alasan penamaan Banjarmasin Post yang agak ke-Inggris-inggrisan. Bukan Pos Banjarmasin atau Banjarmasin Pos. Hehe

Agung Cahyadi

Tahun 90 an dulu, kalau tinggal di Kalimantan. Pagi baca Banjarmasin Post, siang baca Jawa Post, sore baru baca Kompas.

Anto Wiyono

1999 saya di Bogor. Ada koran baru bernama Radar Bogor di sana. Saya buka lowongan di Radar Bogor yang daftar ratusan orang. Kantor saya puenuh. Padahal lowongan "hanya" jadi sales keliling. Walhasil, alhamdulillah berkembang pesat gara-gara Radar Bogor. Setahu saya (setelah itu), Radar Bogor satu-satunya koran Radar yang berdiri sendiri. Tidak dimasukkan atau diselipkan dalam Jawa Pos (saat itu). Lalu, saya pun pindah ke Malang dan terus mengikuti tulisan-tulisan Abah di JP termasuk masa-masa sulit JP pada tahun 2000 yang kemudian melekatkan nama Bu Nani Wijaya, Pak Dhimam Abror dan Pak Arief Afandi dalam ingatan saya, hingga saat ini. Hingga sayapun akhirnya berkecimpung di dunia media dan pernah kerjasama dengan Nyata Grafika, Solo dan terakhir cetak di Temprina Surabaya. Terima kasih Abah.

A fa

Pagi pagi yang kemasukan jin, harus di ruqyah dulu yang begini ini !

dabaik kuy

Sumber: