Otopsi Ulang
BIAYA PENELITIAN HAMPIR PASTI "MAHAL".. Mengapa..? Karena namanya juga penelitian, pasti di dalamnya ada "trial & error". Jika itu menyangkut ilmu murni, lembaga penelitian swasta kayak milik Prof Nidom, pasti lebih sulit mendapatkaj "pengembalian". Kalau penelitian "terapan", semoga hasilnya bisa "dibisniskan". Yang jelas, semangat menelitinya perlu diacungi jempol. Dan semoga lembaga yang "mendapatkan manfaat" dari penelitian "ilmu murni"nya, tergerak tuk bantu-bantu. Atau malah menggantinya seluruhnya. Dan semoga, setelah dikenalkan oleh Dusway ke publik, banyak "orderan" penelitian. Baik ilmu murni maupun terapan..
Agus Suryono
BAPAK CAPRES ABCDE.. KALAU bapak terpilih sebagai Presiden, apakah Bapak melihat perlunya peningkatan anggaran penelitian..? ++ Ya sudah pastilah.. APA yang pertama akan Bapak prioritaskan untuk diteliti..? ++ Kalau saya tidak terpilih, akan saya minta dilakukan penelitian, mengapa saya TIDAK terpilih. Sehingga pada PENCAPRESAN berikutnya, pemyebab kekalahan bisa diantisipasi.. NAH kalau Bapak terpilih..? Apa yang prioritas diteliti.. ++ Jika itu yang terjadi, maka akan saya perintahkan untuk diteliti, mengapa saya terpilih. Sehingga itu bisa menjadi referensi saat saya mencalonkan diri lagi. APA tidak ada prioritas penelitian yang sasarannya kemakmuran rakyat..? ++ Oh ada. Di penelitian di atas, akan saya minta disisipkan, berapa tarif "serangan fajar" yang optimal di Pemilu yad. Dirinci per propinsi..
Mirza Mirwan
Yang dimaksud Pak Agus mungkin penembakan Jayland Walker, 25, oleh polisi di Akron. Itu sudah terjadi dua minggu yang lalu. Tentang penembakan di kediaman Kadiv Provam Polri, memang lebih baik Pak Di tidak menulisnya dulu. Bukan soal sensitif atau tidak, melainkan karena duduk-soalnya belum jelas. Memang banyak kejanggalan dari keterangan polisi Senin yang lalu. Misalnya, seorang polisi dengan pangkat paling rendah pegang senjata semi otomatis, Glock 17. Lalu soal dekoder CCTV yang diganti sehari setelah penembakan, soal keterangan polisi yang baru diberikan tiga hari setelah penembakan, dan kejanggalan lainnya. Kita tunggu saja hasil investigasi tim yang diketuai Wakapolri.
Agus Suryono
INFO BUAT ABAH.. Di media, ada berita penembakan lagi di US. Tepatnya Ohio. Penembakan dilakulan oleh Polisi. Terhadap seseorang yang dikejar oleh 8 (delapan) Polisi. Tetapi lari. Atau melarikan diri. Jumlah tembakan, sampai 46 (empat puluh enam) kali tembakan. Tetapi Abah jangan menulis tentang ini ya.. Lebih baik Abah menulis penembakan yang ada di negeri sendiri. Meski mungkin sensitif.. Saya yakin Abah punya tip n trick. Sebagai wartawan Disway paling senior.. Supaya tidak ada yang marah..
Johannes Kitono
Salut buat Prof Nidom dengan PNF nya yang tetap konsisten melakukan penelitian yang kendala utamanya adalah biaya. Daripada memakai sample ikan Hiu ( Charcharias sp 34 ) kenapa tidak memakai sample ikan gabus ( channa striata ) atau ikan lele ( clarias sp ) yang relatif lebih gampang diperoleh. Ikan gabus yang disebut juga snake head bisa bertahan hidup berbulan bulan diperairan yang berlumpur dan dagingnya merupakan bahan baku Albumin,obat CA. Sedangkan ikan lele daya hidupnya tinggi. Biar dipotong sebagian badannya tetap masih hidup. Perlu dikaji apakah ada korelasinya antara konsumsi pecal lele dengan daya tahan hidup rakyat Indonesia yang tinggi pada saat pandemi ini.
Harun Sohar
Anda sudah tahu, Presiden Jokowi pernah marah, sampai mengatakan kita ini bodoh. APBN 500 triliun lebih pun APBD 500 triliun lebih pula, sebagian besar digunakan untuk beli barang impor. Presiden menginginkan APBN dan APBD digunakan untuk produk dalam negeri. Lha mbok itu yang diriset, tidak usah yang di awang-awang, yang ruwet dan tidak membumi. Kalau saja riset kebutuhan barang dalam negeri (yang dibutuhkan untuk menyerap APBN dan APBD) akurat maka penghematan anggaran negara akan sangat tinggi. Dus perputaran ekonomi dalam negeri akan bertambah besar. Kalau proposal bagus pemerintah pasti setuju.
Johannes Kitono
Ketika menghadiri Seminar Budidaya udang di Bangkok dengan pembicaranya pakar pakar budidaya dari Asia Tenggara, seperti Thailand, Taiwan, Indonesia dan Philipina. Ada pertanyaan yang menarik dari peserta ketika Dr Pinij Kungvankij dari Thailand memaparkan sejarah budidaya Udang di Thailand. Kenapa budidaya udang di Thailand dengan garis pantai 2.600 km lebih berhasil dari regional lainnya. Misalnya, Indonesia yang mempunyai garis pantai 920.000 km atau no 2 sesudah Canada. Jawabannya sederhana : Petambak udang Thailand tidak bisa bahasa Inggris. Tidak bisa baca teori teori budidaya yang biasanya dalam buku bahasa Inggris. Mereka harus penuh inisiatip dan berani mencoba kalau sudah dikasih contoh oleh teknical service atau penyuluh pertanian dari swasta/ pemerintah. Misalnya,kincir Nanrong 2 pk made in Taiwan yang mahal di ganti dengan kincir long arm made in Kubota atau Dong Feng yang harganya 1/10 dari harga Nan Rong. Hasilnya, Thailand merupakan penghasil udang budidaya besar di dunia.
thamrindahlan
Prof Dr Chairul Anwat Nidom contoh peneliti mandiri. Salut. Tak banyak bicara menghasilkan karya bermanfaat untuk kemaslahatan manusia.. Teruskan Abah topik penelitian sampai 5 seri agar muncul dan tersiar peneliti sejati mandiri peduli kemanusiaan tetapin tidak mengharapkan peduli birokrat. Awak tak berani singgung BRIN kuatir ada yang tersinggung. Sematkan baju dhuafa dengan peniti / Agar rak terlihat robek menganga / Syarat Peneliti harus jeli teliti / Hasilkan perubahan untuk dunia / Salam Hormat Untuk Prof Chairul Anwar Nidom and his crew. Salamsalaman.
Sumber: