Varian Siluman

Varian Siluman

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag

Filename: frontend/detail-artikel.php

Line Number: 116

Backtrace:

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view

File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once

"Kami sudah siap meneliti. Tapi belum punya jenis sel dari pertemuan antar varian itu. Kami lagi minta ke Jepang," ujar Prof Nidom. "Kami masih menunggu jawaban dari Jepang," katanya.

Indonesia, ujar Nidom, harus meneliti sendiri pertemuan antar varian itu. Bisa jadi perkembangan varian di Indonesia berbeda dengan negara lain.

Tentu saya lebih tertarik ini daripada program merenovasi ruang kerja ketua BRIN dengan anggaran Rp 6 miliar itu –biar pun itu bukan anggaran siluman. (*)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Berjudul Single Image

Er Gham

Menurut saya, sepertinya biasa aja, Aba tidak kecolongan. Hanya bahas fenomena single image. Baru tau juga dan menjadi bahan diskusi dengan insan pers. Tinggal masyarakat yang memilih. Apakah layak ditonton atau tidak. Dengan adanya youtube, tiktok, ig, semua orang bisa buat atau nulis apa saja. Semua bisa berpendapat. Bisa buat podcast. Media tidak lagi dikuasai oleh pemodal besar. Tidak perlu lagi harus punya dulu koran atau stasiun TV. Tapi tanggung jawab sendiri, karena ada UU ITE nya. Disclaimer: ini hanya opini, jangan percaya apa yang saya tulis di sini. Hehehe..

Pryadi Satriana

Penggunaan Disclaimer itu ndhak gitu! Di bidang fiksi, 'Disclaimer menyatakan apabila NANTINYA dijumpai ada fakta yg bersesuaian/mirip dg khayalan (karya fiksi) penulis, maka itu terjadi KARENA KETIDAKSENGAJAAN BELAKA. Di bidang non-fiksi, segala info disampaikan sesuai pengetahuan terbaik penulis, sehingga kalau ada kesalahan yg tidak sesuai fakta/data lapangan, maka kesalahan penulis adalah TIDAK DISENGAJA. Lha Single Image ini beda. Ini sengaja. Menyudutkan Ferdy Sambo. Sangat menyudutkan. Sambil bilang "Maaf." Jadi, 'Disclaimer itu ndhak berlaku. Karena ada kesengajaan di Single Image itu. Ini preseden yang sangat buruk. Harus ditindak tegas supaya tidak terulang. Orang tidak bisa menyebar info seenaknya ke masyarakat dengan sekadar mencantumkan Disclaimer. Polri harus segera bereaksi. 'Mosok diintervensi kayak gini dibiarkan. Polri harus menjaga marwahnya sekaligus mengedukasi masyarakat bahwa hal semacam ini ndhak betul: menyudutkan seseorang, keluarganya, keluarga besarnya dan sekadar basa-basi bilang "Maaf" di media yg dipakai (mencantumkan Disclaimer). Abah jurnalis senior, masih juga kecolongan yang kayak gini. Kali lain lebih hati2, Bah. 'Menyebarluaskan hal yg nggak benar juga merupakan perbuatan yg nggak benar.' Salam. Rahayu.

Johannes Kitono

Dari tulisan Single Image ini terungkap ada cinta Segitiga yang berakhir dengan tragedi. Ini ada cerita dari teman yang pernah jadi adjudan penguasa di daerah Menteng. Anak sulung sang penguasa kesemsem sedang jatuh cinta sama salah satu pengawalnya yang polisi. Inisiatip pertama pasti datang dulu dari anak sulung yang dikawal, jelas sang adjudan. Sang polisi ganteng yang dapat durian runtuh, tidak dimarahi apalagi mau di tembak mati. Cukup dimutasikan saja ke Ambon, ke lokasi terpencil yang pasti tidak ada signal hpnya. Solusi yang cukup bijaksana, ternyata waktu bisa memadamkan api asmara yang sedang membara. Ada cerita yang sedikit mirip. Puteri Konglo tergila-gila sama aktor raga yang sudah punya isteri. Sang aktor di panggil ke kantor dan dinasihati. " Anda kan aktor yang sudah punya isteri dan masih punya masa depan. Tolong jangan ganggu anak saya. Anda mau bisnis apa saja om akan bantu", kata sang Konglo dengan bijaksana. Sejak itu sang aktor ambil jarak dengan puteri Konglo. Dan mencoba bisnis budidaya ikan lele bantuan ortu fan nya. Setiap masalah pasti ada solusinya.Hindari ambil keputusan ketika sedang emosi.

ALI FAUZI

Saya pikir single image di atas tidak bisa menjadi perkara hukum. Dari sisi mana? "Wong" si pengunggah sudah menyatakan itu fiksi. Kalau jadi perkara hukum, bisa jadi banyak sinetron atau cerpen dituntut secara hukum. Tapi yang jelas, single image di atas menarik sekali dibikin sinetron.

Lukman bin Saleh

Aneh juga kalau Ilham Bintang mengatakan single image spt itu merugikan insan pers? Apa hubungannya? Itu bukan karya jurnalistik. Bukan pula d buat oleh lembaga pers resmi. Hanya youtuber yg tdk ada kaitannya dg pers. Justru ini menguntungkan pers. Jika mau. Bualan2 d medsos lambat laun membuat masyarakat tdk percaya lagi pd isu2 liar yg berseliweran d medsos-setidaknya tidak gampang percaya lagi. Kemudian masyarakat kembali ke media resmi. Itupun jika sudah berbenah. Berbenah dr judul2 berita yg menjebak misalnya. Berbenah dr berita yg d penggal2 misalnya. Kalau medsos sudah penuh dg bualan. Lembaga pers resmi juga sudah penuh dg jebakan. Tidak tau sudah. Masyarakat harus percaya kpd siapa. Diswaypun yg semula jd harapan ternyata sama sj. Suka menjebak dan memenggal…

murtadho yulian

Sumber: