Dokumen Rahasia

A PHP Error was encountered
Severity: Warning
Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag
Filename: frontend/detail-artikel.php
Line Number: 116
Backtrace:
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view
File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once
Tidak banyak artis cilik yang sukses sampai remaja apalagi sampai dewasa. Dimasa lalu ada Rano Karno dan dimasa sekarang ada Agnez Mo. Yang lain rata rata seperti komet. Datang, bersinar terang terus menghilang. Terlalu banyak kalau mau disebut contohnya. Pak Dahlan sudah menyebut Joshua Suherman, menurut saya justru suara Joshua remaja relatif tidak berubah dari suara kanak kanaknya. Kegagalan artis cilik adalah kegagalan menjaga konsistensi dijalur keartisan. Artis seperti halnya produk industri, perlu branding yang terus menerus. Yang benar benar punya bakat dan passion membranding lewat karya. Yang lain banyak yang membranding dengan gosip dan keributan di medsos.
Ayuwa Nuryani
Seru banget ini Upacara 17-an di Istana Tahun ini, sesuai momen juga bebas corona jadi pesta rakyat.. Hebat Pak Jokowi! Farrel juga keren, anak kecil berani n ga kaku tampil senyaman itu depan Presiden Oh iya, artis cilik yg terus bersinar dari kecil sampe gede itu ada Abah, itu Agnes Monica sekarang namanya Agnes Mo Sampe ke amerika pun dia sesuai cita2nyi Ada juga Bondan Prakoso yg dulu nyanyi Si Lumba-lumba, sekarang punya band kadang lagunya ngehits kok
Nur Hi dayat
Konsorsium 303, adalah BKB alias bukan konsorsium biasa
Umri Nasution
Beginilah lah negara dikelola, akhirnya yg recehan yg gegap gempita. Untuk acara Akbar tampilkan yg Akbar dari dari 200 jutaan penduduk..bukan tidak mengapresiasi perjuangan anak dari pelosok yg bisa tenar dimedia sesuaikan kan lah dengan ke akbaran momennya..akhirnya gangster yang berjaya ngibuli senegara.,
Harun Purnomo
MENARI DI ATAS LUKA
LiangYangAn 梁楊安
Pak Mirza, setahu saya, hukum selain mengenal asas "presumption of innosent" juga mengenal asas "presumption of guilt" ; dengan pengakuan beberapa saksi bahwa FS menjanjikan sejumlah uang dalam jumlah besar, plus kepemilikan beberapa rumah dan mobil yang bernilai tinggi, yang sangat jelas "tidak berbanding lurus" dengan gajinya beliau maka asas "presumption of guilt" (UU No. 10 Tahun 2010 Pasal 35) sudah bisa diterapkan.
yea aina
Di era medsos nan kesusu, popularitas yang meroket dadakan, memang paling banyak disukai publik. Istana rasanya banyak mendulang keuntungan dengan kecenderungan tersebut. Terkadang kesukaan pada suatu hal, bisa menjadi hiburan sementara, melupakan masalah yang ditemui sehari-hari. Alangkah indah, jika istana tidak hanya mengakomodasi kesukaan rakyat, tapi juga aspirasi rakyat, terkait dampak ekonomi dunia yang lagi suram. Ojo dibandingke suka dengan kebutuhan (aspirasi) rakyat
Mirza Mirwan
…. hendak menyerahkan surat izin itu di tempat pendaftaran, ternyata pendaftarannya sudah ditutup sejak dua hari sebelumnya. Mas Didit yang bercita-cita menjadi pilot pesawat tempur sangat kecewa dan marah. Sampai di rumah ia menggunting kuas yang biasa. Dipakai ayahnya untuk melukis. Bukan itu saja, ia juga mengurung diri di kamar. Ketukan pintu dan suara Bu Merry dan adiknya tak membuatnya mau membuka pintu. Dan malamnya giliran Pak Hoegeng yang mengetuk pintu. "Bapak tahu kamu sangat kecewa dan marah, Dit. Tetapi mari kita bicara. Setelah itu bapak akan terima apapun komentarmu." Luluh juga hati Mas Didit. Ia pun keluar. Panjang lebar Pak Hoegeng menjelaskan alasannya hingga menunggu pendaftaran masuk AKABRI ditutup baru memberi surat izin. Intinya Pak Hoegeng ingin menjaga integritasnya sebagai Kapolri. "Meskipun kamu masuk di AKABRI Udara, tetap saja surat izin yang bapak berikan akan memudahkanmu untuk diterima. Bapak tidak mau itu!" Kata-kata Pak Hoegeng bukan hanya membuat kemarahan Mas Didit menguap, tetapi juga menyebabkan ia bangga menjadi anak seorang Hoegeng. "Tapi bapak juga marah, Dit, kenapa semua kuas lukisku kamu gunduli?" kata Pak Hoegeng skhirnya, sambil menjewer sayang telinga anak lelaki satu-satunya itu.
Sumber: