Isteri Polisi Palembang Ketahuan Selingkuh, dalam Teori BAS

Isteri Polisi Palembang Ketahuan Selingkuh, dalam Teori BAS

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag

Filename: frontend/detail-artikel.php

Line Number: 116

Backtrace:

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view

File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once

Sesungguhnya, 'sulit minta maaf' bukan hanya milik orang Indonesia. Melainkan universal. Memberatkan hati. Bagi semua bangsa di dunia.

Komponis dan penyanyi top dunia, Elton John, pada 1976 menciptakan dan menyanyikan lagu berjudul "Sorry Seems to be, the Hardest Word". Penggalan liriknya, pada reff, begini:

"What I do to make you want me? What I got to do to be heard

What do I say when it's all over? Sorry seems to be the hardest word."

Langsung, disambar melodi melengking tinggi.

Dr Joshua R. Guilfoyle dalam makalah ilmiahnya bertajuk, "Sorry, not sorry: The effect of social power on transgressors' apology and nonapology" (Januari 2022) melakukan riset tentang "maaf".

Dr Guilfoyle, pakar perilaku manusia. Risetnya dilakukan awal 2020 sebagai disertasi meraih gelar philosophy of doctor (Ph D) program studi psikologi di York University Toronto, Ontario, yang mendapat predikat sangat memuaskan, Agustus 2020.

Reaponden 128 mahasiswa- mahasiswi York University Toronto, Ontario. Usia rata-rata 20 tahun.

Hasil riset Guilfoyle kemudian terkenal. Jadi rujukan teori psikologi. Yakni, teori BAS (Behavioral Approach System) dan BIS (Behavioral Inhibition System).

BAS, intinya suatu sikap yang umumnya dimiliki orang yang senang berkuasa. Atau memang punya power di masyarakat. Biasa mengendalikan orang lain. Merasa lebih unggul dari orang lain, di segala bidang.

BIS, orang biasa. Tanpa power di masyarakat. Peka terhadap sinyal atau simbol yang dikirimkan orang lain atau masyarakat. Cenderung menerapkan sistem perilaku, menghambat emosi diri secara rasional. Jika bertindak salah mengaku salah, jika benar berani memperjuangkan kebenaran.

Gampangnya: BAS berpusat pada diri sendiri, abaikan orang lain. Sebaliknya BIS, bersikap peka terhadap sinyal yang dikirimkan orang lain.

Responden dibagi dua kelompok, A dan B.

Kelompok A diinstruksikan agar memikirkan, bahwa mereka punya kendali atas orang lain. Ditanamkan oleh peneliti, Kelompok A pegang kendali atas semua orang. Siapa pun bakal menurut pada mereka. Sebab, mereka adalah manusia unggul.

Kelompok B, diinstruksikan bahwa kehidupan mereka selalu dipantau masyarakat. Jangan sampai berbuat salah. Suatu kesalahan kecil saja, maka mereka bakal dihakimi masyarakat. Karena, hidup bermasyarakat harus peka terhadap sinyal yang dikirimkan orang lain. Sinyal bisa berupa komentar, bahkan caci maki.

Sumber: