Teori Bandura dalam Konflik Pejabat Depok vs Sopir Truk

Teori Bandura dalam Konflik Pejabat Depok vs Sopir Truk

Warga Krukut, Depok, kesal. Truk sering lewat situ, bisa menyenggol pipa gas. Warga lapor Wakil Ketua DPRD Depok, Tajudin Tabri. Sopir truk Ahmad Misbah (24) ketangkap, disanksi pushup, diinjak Tajudin.

***

WARGA Krukut berterima kasih pada Tajudin. Sudah bertindak responsif. Sebaliknya, sopir truk Misbah melapor ke Polres Depok. Perkara diusut.

Publik fokus pada peristiwa Misbah dihukum Tajudin, yang direkam video. Tampak: Tajudin marah. Menghardik. Misbah turun dari truknya. Langsung, ditampar Tajudin. Lalu, Misbah diperintahkan pushup.

Saat Misbah pushup, Tajudin menginjakkan kaki (bersepatu pantofel hitam) ke leher Misbah. Tapi hanya sekitar dua detik, lalu Tajudin menarik lagi kakinya.

Usai Misbah pushup, Tajudin memerintahkan Misbah berguling-guling di aspal tengah jalan. Dilakukan sampai tubuh Misbah ke tanah pinggir jalan.

"Balik lagi…" teriak Tajudin. Misbah pun berguling-guling, balik ke sisi pinggir jalan seberangnya. Hukuman selesai.

Misbah jauh lebih muda dibanding Tajudin (63). Jauh lebih kekar. Mengapa Misbah tidak melawan? Sebab, puluhan warga Krukut menonton itu, mendukung Tajudin. Bahkan, kelihatan gregetan, hendak memukul Misbah.

Kejadian Jumat, 23 September 2022 sore. Rekaman video diunggah seseorang ke medsos. Dan, viral. Misbah sore itu juga melapor ke Polres Depok dengan bukti rekaman video. Isi laporan: Harga diri Misbah diinjak-injak.

Akibatnya heboh nasional. Mayoritas warga menghujat Tajudin. Pengacara Hotman Paris Hutapea ikut menghujat Tajudin. Sebagai arogansi penguasa.

Hotman dikutip dari akun Instagram @hotmanparisofficial, Sabtu, 24 September 2022, isinya: "Ayok kita lawan! Tapi Hotman 911 harus pelajari dulu kasus posisi sebenarnya!".

Klarifikasi Tajudin kepada pers, Jumat, 23 September 2022: “Saya ingin mengklarifikasi kejadian tadi, karena memang viral ya. Saya secara pribadi terutama kejadian itu, karena di luar batas kemampuan atau kontrol saya."

Dijelaskan Tajudin, di Jalan Krukut, ada pipa gas yang ditanam di bawah tanah, melintangi jalan. Truk-truk pemasok material pembangunan jalan tol Cijago selalu lewat situ. Akibatnya, pipa gas yang tertanam, bengkok sampai di pinggir jalan tampak naik.

Maka, warga memasang portal buka-tutup, yang kira-kira truk tidak bisa lewat situ. Tapi, para sopir truk merusak portal, supaya tetap bisa lewat. Portal yang dirusak, diperbaiki warga. Sampai dua kali begitu.

Tajudin: “Kenapa saya marah? Karena ini kejadian yang ke tiga kali. Ketika kejadian ke dua, saya juga turun ke lokasi. Tapi sopir truknya keburu kabur.”

Sumber: