Kajian Ilmiah Suami Bantai Anak-Isteri di Depok

Kajian Ilmiah Suami Bantai Anak-Isteri di Depok

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag

Filename: frontend/detail-artikel.php

Line Number: 116

Backtrace:

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view

File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once

Kasus di Depok, merujuk teori Walker, ketika N sudah bawa koper siap berangkat, sebenarnya ada 10 persen harapan untuk dicegah oleh Rizky. Betapa pun, mereka sudah 12 tahun menikah. Tidak gampang berpisah.

Sebaliknya, Rizky menganggap dirinya pegang kendali. Terhadap isteri dan anak. Bukti, pengakuan ia ke polisi soal anak yang dibunuh: "Dia (KPC) sudah saya sekolahkan, saya didik, dengan pengajian, dan les, tapi selalu tidak nurut."

Rizky meneguhkan dirinya sebagai bos di rumah. Bukan mitra isteri. Maka, semua orang harus nurut bos. Kalau tidak…. tau sendiri.

Tapi, mengutip teori Walker, Rizky sangat mencintai isteri dan anak. Tidak mungkin tidak. Kalau tidak, anak tidak mungkin diberi apa-apa oleh bos.

Maka, ketika N bawa koper, siap pergi, yang sudah dikatakan minta cerai, Rizky beranggapan, segera kehilangan orang yang dicintai. Orang yang selalu rela melayani hubungan seks suami-isteri. Bakal hilang.

Daripada orang yang dicintai pergi, lalu menikah lagi dengan pria lain, lebih baik… terjadi tragedi itu. (*)

Sumber: