Gunung Kawi

Gunung Kawi

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag

Filename: frontend/detail-artikel.php

Line Number: 116

Backtrace:

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view

File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once

Pakdhe joyo Kertomas
Kali ini reportase abah bergaya sastrawi. Kalo tdk bisa mendekati prosa liris. Auranya sedih. Mungkin beliau melihat sudah berhari2 di tenda pengungsian tapi belum ada aksi nyata. Mereka mau diapakan. Belom ada progres aksi yg nyata. Nampak semua menunggu..Apa.yg ditunggu? Semua juga bingung. Yg nulis juga bingung. Maka abah menyindir kalo semua sibuk ahli bangunan sibuk. Baik dari bumn, Perguruan tinggi, atau swasta LSM. Datangkan saja mahasiswa akhir teknik sipil. Segera aksi. Layak atau tidak. Benar akhir tahun ini semua pada sibuk. Sibuk mikirin mau pake baju apa buat jagong alias kondanga. Biasa akhir tahun banyak undangan. Termasuk mega undangan utk acara megah. Maka abah terusik saat melihat warga terlelap di tenda2 terpal. Disisi lain beritanya heboh karena bakal ada acara 1001 malam. Ah peduli amat. Toh bencana di negri ini sesuatu yg rutin. Dan sudah ada team yg menangani. Minimal LSM. Dhog…dhog…dhog….aeng… aeng… Suk bakal nemoni jaman edan. Sing ora edan ora keduman. ……………….,sabar rakyatku. Tetaplah hidup sederhana. Kalo ada pesta 1001 malam Lihatlah…jadikan sebagai bunga2 Saat kau tidur rakyatku. Biar dingin dan sepi terasa hangat dan gembira.

Jhelang Annovasho
BBC telah menurunkan laporan berupa infografis tentang penyebab banyaknya korban. Kalau kita fokus ke sebab alamnya, diketahui ada sesar yang baru dideteksi. Bukan sesar/patahan Cimandiri yang berada di bawah Kota Cianjur (jika memakai acuan ketinggian gn Gede Pangrango), namun sesar baru itu ada di atas kota Cianjur, tepatnya di kecamatan Cugenang. Di situ kerak bumi baru patah. Patah secara ekstrim dengan 5,6 SR. Patah yang tidak disangka-sangka. Kemudian masih bergerak secara terus menerus di angka 1,2 s.d. 2,5 SR. Patahan itu menuju stabil, namun belum stabil. Tepat di bawah patahan itu, tanah turun, sebagian longsong. Sementara di atas patahan, tanahnya naik. Yang longsor disebabkan kontur kemiringan. Juga kontur tanah yang merupakan endapan vulkanis memperkuat getaran gempa. Di situlah terdapat pemukiman. yang kondisinya kita semua sudah tahu. Satu sebab bisa menghasilkan banyak kejadian. Atau banyak sebab yg perlu menunggu satu agar "terjadi". Kita semua berdoa untuk pemulihan Cianjur.

yea aina
Amat pagi antri semua/ Semua kendaraan mengular juga/ Selamat hari antikorupsi sedunia/ Semoga bukan sekedar nama/ @pantunnebeng . Selamat pagi Bli Leong, Bung @AK juga semua komentator CHD.

Juve Zhang
Kalau lihat tahun pembuatan rumah ini 2017.mungkin ketularan"gaya membangun yg sok jagoan" yaitu tanpa pondasi batu kali, jadi beban rumah yg super berat 2 lantai cukup di tahan sloof beton saja. Ini "trend" yg di mulai dari ingin tak "ribet" menggali tanah dan membuat pondasi batu kali. Sebagai orang teknik sipil saya " kagum" pada keberanian para "insinyur" lulusan SMP,SMA, yg dengan bangga menyebutkan saya membangun rumah 2 lantai tanpa perlu menggali pondasi batu kali, itu pondasi batu kali sudah "kuno" katanya, memang orang awam gak ngerti seberapa berat bangunan 2 lantai ini, dipikir nya rumah kayu Meranti, wkwkwk. Kemarin pas jalan kaki saya lihat orang bangun rumah 2 lantai tanpa menggali tanah, rupanya inilah "trend" zaman now , beban semua puluhan ton langsung saja duduk di beton sloof, yg menempel di tanah, juga kolom serba kecil besinya dan cakar ayam yg di gali dangkal seadanya. Rupanya trend gak pake ribet sudah mewabah di seluruh pelosok negeri. Kompensasi 60 juta buat yg rusak berat, 30 juta sedang,15 juta ringan, kalau kredit 200 juta ,ehm , mungkin salah disain ,di kampung sebaiknya rumah 1 lantai, karena tanah luas,murah, dan resiko dari gempa lebih kecil dibandingkan 2 lantai.

Ibnu Shonnan
Rewelnya anak mas Fadil, jika dilihat dari sudut pandang keaktifan dalam belajar, tentunya kurang baik. Kan tempatnya belajar agama hanya beberap langkah saja dari rumahnya. Bahasa Abah DI, jaraknya selemparan batu. Tapi, dibalik rewelnya anak mas Fadil, ada skenario besar yang Tuhan rencanakan, yaitu keselamatan. Pun begitu juga, ada hikmah besar yang Tuhan belum tampakkan bagi korban lainnya. Meskipun itu sulit, tapi bagi orang yang beriman pasti akan meyakini.

Leong putu
Kalau batuk makanlah kencur / Minum hangat ditambah madu / Teruntuk warga Cianjur / Tetap semangat melangkah maju / …. 365_mantun kencur

Liam Then
Aura kasih dulu termasuk salah satu opsi saya. Dalam upaya memperbaiki keturunan. Tapi berhubung yang bersangkutan tak kenal saya. Dan ditambah unsur pengenalan saya ke faktor pribadi yang berhubungan kapasitas personal saya, yang rendah dalam hal maintenance ciptaan indah seperti seorang Aura Kasih. Akhirnya saya pilih opsi lain. **Di atas frase panjangnya. Kalo pendeknya : Saya kere.

Juve Zhang
Kalau ingin lihat bangunan yg di disain tahan gempa skala 9 ,lihat saja konstruksi beton kereta cepat Jakarta Bandung di YouTube, itu di disain untuk tahan skala 9, Cianjur cukup dekat ke tiang beton kereta cepat, tapi tiang beton " santai santai " saja. Wkwk

Mirza Mirwan
Pernah terpikir di benak Dayi Mahmudin (40), bila uangnya sudah mencukupi, ia ingin membongkar rumah panggung yang dibangunnya 18 tahun yang lalu dan menggantinya dengan rumah benteng -- berdinding tembok. Sebab rumah panggung seperti miliknya, apalagi berdinding bambu, sering dilabeli sebagai rumah keluarga di bawah garis kemiskinan. Ia ingin membuat keluarganya bisa merasa bangga kalau tinggal di rumah benteng Siang itu Dayi berada di rumah karena isterinya, Neneh Suminar (40), sedang sakit. Si kembar dari 6 anaknya baru umur 7 bulan. Lalu terjadilah gempa itu. Jeritan dan teriakan panik yang terdengar dari segala arah tidak membuatnya berlari ke luar. Ia dekap si kembar sambil komat-kamit mohon perlindungan Tuhan, seraya matanya memandang dinding rumahnya yang bergoyang dan menjatuhkan piring dan gelas di meja. Pecah berantakan. Rumah panggung itu tetap berdiri tegak. Dayi dan keluarganya aman terlindung rumah yang terpikir olehnya untuk dibongkar itu.. Hanya gentengnya banyak yang melorot. Sementara ribuan rumah lain yang berdinding tembok, beberapa masih relatif baru, malah hancur berantakan. Pun membawa korban jiwa. Tak putus-putusnya Dayi bersyukur dengan airmata berderai. Cerita di atas bukan rekaan, tetapi cerita nyata. Terjadi di Kampung Sarampad, Desa Sarampad, Kec. Cugenang, Kab. Cianjur. Ternyata rumah panggung yang tradisional lebih tahan gempa ketimbang rumah benteng yang modern.

Fajar Kusumo
Ringan di angka, berat di perasaan. Itulah yang sebenar-benarnya terjadi kepada semua yang mengalami gempa besar. Termasuk saya dan keluarga ketika gempa besar Lombok 2018. Semua tidak lagi melihat berapa skalanya. Yang ada adalah bumi bergoyang dan disusul kepanikan. Bahkan getaran dari truk yang melintas terasa seperti gempa.

Juve Zhang
Ada 252000 rumah yg rusak. Secara bertahap sudah diberikan ,60 juta rusak berat,30 sedang ,15 ringan. Penilaian kelas berat dll oleh dinas PU. Info YT .

EVMF
baru sempat baca CHD hari ini. Tunggu Ahli ????? Dari hasil observasi di lapangan tim bermaksud untuk dapat sesegera mungkin membangun empat Hunian Sementara (Huntara) dengan metode Tunnel Shelter dari bambu berkolaborasi dengan tim aktivis Desa Binaan ITB di Ciranjang Eko Santoso. www.itb.ac.id itb-menggerakan-8-aksi-untuk-penanganan-gempa-cianjur

Haruntri Purnomo
Rumah panggung terbukti lebih tahan gempa. Juga lebih cocok untuk hunian di daerah yang sering terkena rob seperti dipesisir Pantura. Tapi saya belum pernah melihat rumah panggung di dekat saya tinggal.Di pesisir Pekalongan.Yang ada lantai rumah yang dinaikkan/diurug berkali-kali sementara tidak ada biaya untuk menaikkan plafon.Jarak lantai dan plafon semakin dekat. Hanya ikut prihatin.

Pryadi Satriana
Kamis kemarin jg sudah diserahkan sekitar 8.100 bantuan oleh Presiden Jokowi pun ndhak disinggung sama sekali, kok. Ndhak usahlah berharap berita dg standard jurnalisme. CHDI cuma sekadar corat-coret seorang pensiunan yg 'kengangguren' dan masih ingin cari 'followers' karena 'post power syndromes'. Jangan berharap membaca tulisan Dahlan Iskan seperti yg dulu. CHDI produk 'one-man show' shg kalau sering tidak akurat & ada kesalahan di sana-sini ya harap maklum. Sudah dikritik keras agar lebih hati2 ya masih "bandel" kok, serasa masih jadi menteri dan punya koneksi banyak orang penting 'kali? Apa benar begitu, Bah? Selamat menulis dg lebih hati2 dan 'bertanggung jawab' (baca: kalau ada isi tulisan yg salah ya harus diralat). Salam. Rahayu.

EVMF
sangat disayangkan wartawan-nya Abah DI koq bisa tidak tahu ya ????? Selengkapnya : Jumat, 2 - Desember - 2022, 09:26 BANDUNG, itb.ac.id Institut Teknologi Bandung (ITB) melaksanakan delapan aksi untuk penanganan Gempa Cianjur. Tepat pada Selasa, 22 November 2022, tim Prof. Dr.Sc. Ir. Andri Dian Nugraha, S.Si., M.Si., Dr. Zulfakriza, S.Si., M.T., dan Aditya Lesmana, MT, telah hadir di lokasi di Cianjur untuk meninjau lokasi dan memasang 6 Seismograf pemantauan gempa susulan (Aftershock). Di hari yang sama, Tim Dr. Ing. Andry Widyowijatnoko, S.T, M.T dari SAPPK yang diwakili oleh Ir. Mipi Ananta Kusuma dan Agis Nurholis, S.T dari Rumah Amal Salman pun turut meninjau ke lokasi di Cianjur. Dari hasil observasi di lapangan tim bermaksud untuk dapat sesegera mungkin membangun empat Hunian Sementara (Huntara) dengan metode Tunnel Shelter dari bambu berkolaborasi dengan tim aktivis Desa Binaan IT

Sumber: