Drama Penculikan Malikalika

A PHP Error was encountered
Severity: Warning
Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag
Filename: frontend/detail-artikel.php
Line Number: 116
Backtrace:
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view
File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once
Ortu Malika, Tunggal (48) dan Oni (42) keluarga sederhana. Pemilik warung kopi kecil, nempel di toko ikan hias. Toko ikan hias juga milik Tunggal, berada di ruko, dekat Jalan Gunung Sahari 7A, Kelurahan Gunung Sahari Utara, Jakarta Pusat.
Warung Tunggal jualan kopi, gorengan dan mi instan. Juga krupuk kaleng warna biru yang ada kacanya.
Malika adalah bungsu dari lima bersaudara. Kadang-kadang ikut menunggui (main) di warung.
Rabu, 7 Desember 2022 warung kopi Tunggal ditunggui anaknya, Ardia Maharani (20) kakak Malika. Pagi itu Malika ikut menunggui warung. Sekitar pukul 10.00 pemulung yang mengaku bernama Yudi merapat ke warung itu.
Yudi sering ke warung itu, selama tiga bulan terakhir. Sering ngobrol dengan Tunggal dan keluarga yang menunggui warung. Karena, penunggu warung gantian antara Tunggal, isteri dan anak-anaknya.
Yudi kepada Tunggal mengaku, tinggal di gang kecil di belakang Gedung Penerbad TNI-AD, Gunung Sahari, Jakarta Pusat. Atau sekitar sekilo meter dari warung.
Yudi biasanya merapat ke warung membawa gerobak pemulung, bekas becak yang dimodifikasi jadi gerobak pemulung. Gerobaknya isi aneka barang pulungan, biasanya kardus atau besi tua. Yudi mengayuhnya.
Kedatangan Yudi pada pukul 10.00 itu tidak membawa gerobak. Jalan kaki. Berkemeja lengan panjang hitam, celana hitam, topi coklat. Lebih rapi daripada biasanya.
Yudi kepada Ardia Maharani: "Pesan kopi"
"Baik pak."
"Ada nasi, ya dik?"
"Tidak ada pak. Tapi, kalo mau nunggu, saya beli beras dulu."
"Ya udah, beli beras, nih," Yudi memberi uang Rp 20 ribu.
Sampai di sini ada yang janggal. Yudi sudah paham, warung itu tidak jual nasi. Ia minta nasi.
Ardia beli beras. Saat Ardia berangkat jalan kaki, Yudi juga pergi, katanya mau beli ayam goreng buat lauk. Sambil beranjak, Yudi mengajak Malika. Mau. Berangkatlah mereka.
Sumber: