Menkeu: Ekonomi Indonesia Masih Dipulihkan dengan Stimulasi APBN
A PHP Error was encountered
Severity: Warning
Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag
Filename: frontend/detail-artikel.php
Line Number: 116
Backtrace:
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view
File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once
AMEG - Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani menyatakan, pemerintah terus berupaya memulihkan perekonomian nasional dengan stimulasi APBN, Minggu (22/1/2023).
Menurutnya, upaya ini masih harus dilakukan karena berbagai masalah yang berdampak mempengaruhi perekonomian masyarakat. Padahal, saat ini pemerintah juga sedang melakukan pemulihan ekonomi nasional akibat Pandemi Covid-19.
"Maka dari itu, masih distimulasi dengan APBN. Pemerintah atau negara bantu yang terdampak melalui berbagai bantuan sosial, melalui PKH, dan bantuan lainnya. Itulah yang terus kita usahakan agar ekonomi bertahan," kata Menkeu Sri Mulyani, dalam paparannya mengenai ancaman resesi pada Seminar Ekonomi Nasional yang digelar GP Ansor Kabupaten Malang, di Pendapa Kantor Bupati Malang, Kepanjen, Minggu, (22/1/2023).
Sri Mulyani mengakui, pemulihan ekonomi Indonesia sedang merangkak naik. Meski begitu, lanjutnya, karena beberapa negara di dunia pertumbuhan ekonominya kondisinya kurang baik, maka bisa menimbulkan potensi resesi.
Menkeu mengatakan, usai ditimpa Pandemi Covid-19, dunia ditimpa masalah lainnya. Saat itu terjadi perang Ukraina vs Rusia, kenapa bisa berpengaruh perekonomian global?
Menurutnya, karena Ukraina penghasil gandum, sedangkan Rusia sendiri adalah negara penghasil minyak.
"Bapak Presiden menyebutkan potensi ekonomi gelap di 2023. Maka dari itu, Bapak Presiden berpesan agar pemulihan ekonomi yang baik di Indonesia dipertahankan agar jangan sampai gelap," tandasnya.
Lebih lanjut, kata Menkeu, APBN juga harus tetap sehat. "Maka dari itu, kami bersama BI untuk menjinakkan inflasi melalui berbagai instrumen yang dimiliki APBN. Yang lain boleh gelap, tapi tidak untuk di Indonesia," jelasnya.
Hadir di seminar yang digelar GP Ansor Kabupaten menghadirkan Menkeu Sri Mulyani ini, anggota DPR RI Andreas Eddy Susetyo dan Bupati Malang, HM Sanusi. Juga, Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana, Wabup Malang Didik Gatot Subroto dan Sekda Kabupaten Malang Dr Ir Wahyu Hidayat MM.
Hadir pula, Ketua PCNU kabupaten Malang, KH Hamim Kholili, dan Ketua PC GP Ansor Kabupaten Malang Fatkhurrozi. (*)
Sumber: