Proses Hana Lolos dari Pembunuhan Serial Killer

Proses Hana Lolos dari Pembunuhan Serial Killer

Lolos dari pembunuhan serial killer Bekasi, Hana bersaksi di Polda Metro Jaya, Kamis, 26 Januari 2023. Dia ditipu Rp 75 juta oleh Wowon Cs. Ketika protes, dia akan dibunuh, tapi batal gegara hujan deras.

***

HANA salah satu saksi penting di perkara serial killer Wowon Cs. Para terdakwa, Wowon, Solihin, Dede, sudah menyiapkan pembunuhan Hana. Tapi gagal.

Seperti diberitakan peran tiga tersangka: Wowon marketing dukun pengganda uang. Solihin eksekutor pembunuh pasien yang protes. Dede penerima pembayaran.

Ada yang transfer bank ke rekening Dede, ada yang melalui Western Union, karena klien TKW di luar negeri. Pencairan oleh tersangka di Kantor Pos.

Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Indrawienny Panjiyoga kepada wartawan, Kamis (26/1) menjelaskan isi kesaksian Hana. Identitas Hana tidak diungkap detil, demi keamanan

Dipaparkan, Hana warga Cianjur, mantan TKW (Tenaga Kerja Wanita) di Arab Saudi. Dia salah satu pasien trio dukun Wowon, Solihin, Dede. Polisi menyebutnya sebagai korban ke-10 pembunuhan, tapi gagal dibunuh.

Selama bekerja di Saudi, Hana dua tahun rutin mentransfer gajinya ke rekening Dede. Total Rp 75 juta. Untuk digandakan. Karena Hana mendapat info dari teman-temannya, bahwa Wowon Cs bisa menggandakan uang sepuluh kali lipat.

Ternyata itu penipuan. Wowon CS cuma janji-janji kosong. Pertengahan Desember 2022 Hana pulang ke Indonesia. Ke kampungnya di Cianjur. Lalu mendatangi rumah Dede di Cianjur. Hana protes.

Panjiyoga: "Saksi Hana menuntut mengenai hasil penggandaan uang ke rumah Dede di Cianjur. Namun pada saat itu tidak ada kepastian. Sehingga kemudian Hana kembali pulang."

Dua hari kemudian Hana terima SMS dari Dede. Isinya, penggandaan uang Hana sudah sukses. Uang Hana dismpan Solihin. Hana diminta datang lagi ke rumah Dede, untuk kemudian diantar Dede ke rumah Solihin. Mengambil duit.

Ditentukan Dede, Hana diminta datang pada 28 atau 29 Desember 2022. Jangan sampai telat. Duitnya sudah siap.

Sebernarnya, seperti dituturkan penyidik hasil interogasi para tersangka, undangan kepada Hana itu undangan kematian. Solihin berperan sebagai eksekutor. Dan, para tersangka sudah menyiapkan skema pembunuhan.

Tak disangka, di dua hari itu Cianjur diguyur hujan lebat. Pastinya, Hana sudah siap berangkat ke rumah Dede. Dia membayangkan, duitnya digandakan jadi Rp 750 juta. Tapi hujan menggagalkan niatnya.

Esoknya, dan esoknya lagi, Hana ada urusan. Tidak sempat ke rumah Dede.

Sumber: