Mantan Wali Kota Kok Rampok Wali Kota

A PHP Error was encountered
Severity: Warning
Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag
Filename: frontend/detail-artikel.php
Line Number: 116
Backtrace:
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view
File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once
Perampok kabur sekitar pukul 03.00, setelah sekitar setengah jam mengobrak-abrik rumah tersebut.
Polisi ternyata kesulitan mengidentifikasi pelaku. Meskipun sudah ada rekaman CCTV, dan para perampoknya kelihatan jelas saat masuk dan keluar rumah dengan mobil Toyota Innova hitam berpelat merah, yang kemudian plat itu terbukti palsu.
Kapolres Blitar Kota, AKBP Argowiyono kepada pers, Selasa, 13 Desember 2022 mengatakan, pagi itu juga polisi sudah mendapat rekaman CCTV.
Katanya: "Sebenarnya kami sudah mendapat video itu di hari pertama perampokan Rumah Dinas Wali Kota Blitar." Tapi kualitas rekaman buruk, buram. Sehingga lima orang pelaku itu tak teridentifikasi.
Satu-satunya pengungkap perampokan adalah tali yang digunakan mengikat para korban. Tali tambang itu diuji di laboratorium forensik Polda Jatim. Di situ ditemukan DNA terduga perampok. Dari situlah diketahui identitas perampok.
Direktur Reserse Kriminal Umum, Polda Jatim, Kombes Totok Suharyanto kepada pers mengatakan, polisi menggunakan metode Scientific Crime Investigation.
Dalam teori SCI, semua orang meninggalkan jejak, setelah ia berada di suatu tempat. Bisa jejak rambut, serpihan sangat kecil kulit tubuh, air liur, atau apa pun bagian tubuh, yang semua itu disebut DNA (Deoxyribo Nucleic Acid).
Juga meninggalkan jejak tanah pada alas sepatu, bahkan serat kain pada pakaian pelaku. Semua ini dianalisis di laboratorium forensik.
Intinya, komplotan perampok itu ditangkap Kamis, 12 Januari 2023.Atau persis sebulan sejak perampokan. Pelaku yang ditangkap tiga: Mujiadi, Asmuri dan Ali Jayadi. Dua lainnya masih buron.
Para pelaku diperiksa intensif. Akhirnya mereka 'menggigit' eks Wali Kota Blitar, Samanhudi. Ternyata, berdasar keterangan tersangka kepada polisi, Samanhudi berperan besar. Ia yang mengarahkan perampokan agar ke rumah dinas Wali Kota Blitar.
Pastinya, Samanhudi sudah hafal luar kepala situasi dan kondisi di dalam rumah dinas itu. Sebab, dulu ia menghuni rumah dinas tersebut, ketika ia masih menjabat Wali Kota Blitar.
Penyidik menjelaskan, Samanhudi kepada para pelaku perampok memberikan rincian bagian dalam rumah, sekaligus waktu yang cocok untuk merampok. Sebab, tidak setiap hari wali kota tidur di rumah itu.
Samanhudi ditangkap polisi pada Jumat, 28 Januari 2023 dini hari, di rumahnya. Tanpa perlawanan. Langsung ditetapkan sebagai tersangka. Dibawa polisi dari Blitar menuju Polda Jatim di Surabaya, lalu ditahan.
Polisi masih mendalami peran serta motif Samanhudi yang diduga jadi otak perampokan. Apakah benar, karena dendam?
Dari kronologi di atas, kelihatan karakter Samanhudi, sebagai bekas pemimpin daerah. Semangatnya menggebu. Membela 'kawula alit'. Sampai ia mendapat sambatan atau curhatan warga. Ia ingin membela rakyat kecil, dalam kata-katanya.
Sumber: