Serial Killer Bekasi Cerita Cara Cekik Korban

Serial Killer Bekasi Cerita Cara Cekik Korban

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag

Filename: frontend/detail-artikel.php

Line Number: 116

Backtrace:

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view

File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once

Siti mikir. Mungkin merasa, lokasinya jauh banget (dari Cianjur, Jabar). Tapi demi uang sepuluh kali lipat, Siti bilang, mau segera mendatangi Ki Banyu.

"Kapan kita ke sana?" tanya Siti.

"Segera. Besok saya kabari."

Siti pulang. Wowon memberi pengarahan ke mertuanya, Noneng, ibunda Wiwin. Bahwa Noneng diminta segera menemani Siti ke Mataram. Diberi uang jalan. Tapi, alamat Ki Banyu di Mataram, dikatakan Wowon ke Noneng, begini:

"Ki Banyu adanya di dasar laut Mataram. Maka, ibu mertua dan Siti harus nyebur laut bersama. Nanti di dasar laut ketemu Ki Banyu. Dijamin aman."

Belum terjelaskan, atau polisi belum diinvestigasi lanjut, intinya Noneng dan Siti percaya. Cerita tidak logis itu dipercaya. Siti-Noneng benar-benar berangkat ke Mataram, Februari 2021.

Siti tewas tenggelam di perairan Bali. Jenazahnya dibawa, dimakamkan di desa Garut, Jabar. Noneng yang juga nyebur laut, selamat. Pulang lagi ke Cianjur. Serumah dengan Wowon.

Di situ Noneng tahu rahasia penipuan Wowon. Sekaligus pembunuhan.

Tak butuh lama, Maret 2021, Wowon menawarkan pekerjaan ke tetangganya Duloh (63), yang pengangguran. Pekerjaannya: Habisi dua wanita ini: Noneng dan Wiwin.

Duloh bingung dapat instruksi pekerjaan itu, bertanya ke Wowon:

"Dihabisi bagaimana maksudnya?"

"Ya, dibunuh. Bisa enggak?"

Duloh mikir. Katanya, saat itu ia belum pernah membunuh manusia. Tapi ia tertarik omongan Wowon, honornya Rp 500 juta. Lantas, Duloh menjawab:

"Siap. Kapan?"

"Cepetan. Kuburannya sudah disiapkan adik saya, Dede, di halaman rumah saya."

Sumber: