Balon Putih

Balon Putih

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag

Filename: frontend/detail-artikel.php

Line Number: 116

Backtrace:

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view

File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once

Tiongkok sudah berusaha menjelaskan sebisa-bisanya: itu bukan balon militer. Itu balon sipil. Itu bagian dari penelitian cuaca. Terkait dengan perubahan iklim.

Tiongkok memang sangat agresif dalam penelitian cuaca.

Rekayasa cuaca adalah bagian sangat penting di sana. Di masa lalu negara itu sering kalah oleh banjir bandang. Rekayasa di darat sudah dilakukan. Dengan mahal: membangun begitu banyak bendungan. Termasuk bendungan Lembah Tiga Ngarai yang membebaskan Wuhan dari gagal panen secara masif. Sambil menghasilkan listrik sampai 28.000 MW.

Sungai Huanghe adalah ''buku sejarah'' bencana cuaca di sana.

Kini rekayasa dari udara jadi fokus berikutnya. Kalau pun Tiongkok berhasil menemukan cara itu, dunia bisa meng-copy-nya. Kalau Tiongkok tidak merahasiakannya. Atau, jangan-jangan rekayasa di Tiongkok itu justru membuat bagian lain dunia kian menderita bencana.

Tentu ilmu cuaca tidak mirip pawang hujan: yang hanya bisa memindahkan hujan ke desa tetangga.

Di ketinggian balon seperti itu, apakah Amerika bisa menghentikannya, lalu menurunkannya? Tanpa menembaknya?

Kalau saja balon itu terlihat di atas Alaska, mungkin tidak akan seheboh ini. Tapi ini di Montana. Orang yang punya teleskop sederhana bisa memonitornya. Medsos di sana dipenuhi oleh pembicaraan soal balon ini. Dengan segala bumbu dan kuahnya.

Montana adalah negara bagian yang indah. Berbukit-bukit. Penduduknya sedikit. Berkali-kali saya berkendara di Montana. Termasuk di kota Billings. Meski jauh kini saya bisa ikut merasakan sensasi ''pertunjukan'' balon putih itu.

Dan yang membuat balon tersebut sensitif adalah ini: di Montanalah terdapat gua rahasia: tempat peluncuran senjata balistik antar benua: Minuteman III. Tentu balon tersebut disangka mencari data soal persenjataan di bawah tanah itu. Rusia dan Tiongkok bisa dihancurkan dari Montana.

Maka fokus perhatian AS ditujukan ke balon di atas Montana. Bukan balon satunya yang melayang-layang di atas Amerika Latin. Tidak ada senjata berkepala nuklir antarbenua di sana.

Sampai tadi malam balon itu masih ada dua. Belum ada yang meletus salah satunya. (*)

https://www.youtube.com/watch?v=fCk73hZ8pg4

Komentar Pilihan Dahlan Iskan*
Edisi 4 Februari 2023: Abad Fikih

Jhel_ng
2 minggu lalu ditugasi untuk membuat narasi proposal, BAB 1, tentang urgensi alih bentuk suatu PTKIN dari IAIN ke UIN. Anda sudah tahu, banyak STAIN sudah menjadi IAIN. Meskipun di masyarakat masih sering menyebutnya sebagai STAIN. Pasti sudah tahu, meskipun lama menjadi UIN, kampus di dekat Jatim Expo itu tetap disebut IAIN. . Awalnya kebingungan. Mau dibawa kemana narasi ini. Waktu hanya 2 hari. Hari pertama lewat, saya belum menemukan konsep. Hari kedua, Jum'at, jam kerja berakhir pada 16.30. Di hari kedua setelah ashar, barulah mulai mengetik dengan yakin: moderasi beragama untuk memanajemen konflik, memastikan kestabilan masyarakat, baru kemudian membangun peradaban. Kajian mengenai moderasi beragama harus berjalan. Setelah beberapa tahun, prodi baru yg terkait peradaban akan dibuka. Itu rencana kami ketika menjadi UIN. Tepat pada pukul 16.30, narasi yang kurang lebih 1 halaman A4 itu saya serahkan ke penanggung jawab. . Saat ini proposal sudah diajukan ke kementerian. Semoga sejalan dengan alam pikiran Gus Menteri, Jenderal Bintang 9 itu. Semoga kami tahun ini jadi UIN. Mengingat berdasarkan webometrics, saat ini kami adalah kampus PTKIN terbaik di Luar Jawa. Meski masih IAIN. Meskipun di pedalaman orang masih menyebut sebagai STAIN. Selamat berakhir pekan untuk semua yang merayakannya…

Fiona Handoko
ada berita dari negeri uwak sam. bahwa gubernur texas (anda sudah tahu, dari partai republik) mendistribusikan ber bus bus imigran gelap ke chicago, washington dc dan new york (kota yg dikuasai demokrat) di new york. mereka sementara ditampung di hotel - hotel deerah stasiun port authority, di mana mereka diturunkan. eh, opo tumon. setelah mess penampungan darurat jadi, sang pengungsi minta tetap di hotel. dengan alasan dipan di penampungan terlalu keras. padahal konon di penampungan sudah ada makanan gratis, kamar mandi, dan ac / heater. bung mirza bisa menambahkan informasi?

Sumber: