Safari Djauhari

A PHP Error was encountered
Severity: Warning
Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag
Filename: frontend/detail-artikel.php
Line Number: 116
Backtrace:
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view
File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once
Johannes Kitono
Kompetisi bikin Sate Ayam Dulu saat bazar di Pasar Seni Ancol pernah ada perlombaan bikin Sate dari Ayam Petelur. Tentu saja ini ayam beneran dan bukan Ayam Kampus.Pemenangnya adalah Tukang Sate asal Madura dengan rekor 1 ekor Ayam dapat 300 tusuk Sate. Ayamnya adalah Ayam Petelur yang sudah dipensiunkan dari masa dinas bertelurnya selama 2 tahun. Dengan berat badan sekitar 2,3 - 2,5 kg maka jadilah 300 tusuk Sate dan juara.Tentu termasuk kulit dan ususnya ikut di sate juga.Tukang Sate Ayam yang jualan keliling di Jakarta umumnya dari etnis Madura.Mereka ulet dan selalu membeli DO untuk menangkap ayam di kandang. Rerata berat ayam petelur saat pensiun sekitar 2,3 - 2,5 kg/ekor. Itu berat Ayam petelur biasa. Kalau Ayam Parent Stock yang pensiun atau apkir beratnya diatas 3 kg/ ekor. Tentu pengin tahu juga dari seekor Kambing Xinjiang bisa dapat berapa tusuk sate. Yang hanya makan 2 a 3 tusuk saja, sudah bisa bikin kenyang para mahasiswa.
Agus Suryono
SAYA SETUJU, TIDAK SEMUA CITA-CITA BISA MELALUI JALUR YANG MUDAH DAN ENAK.. Dulu, cita-cita saya adalah menjadi "penjaga sekolah", atau "pak Bon". Perjalanan hidup membawa saya ke jalur, menjadi karyawan Telkom, dengan profesi sebagai "operator morse", yang hanya mempersyaratkan ijasah SLTP. Tahun 70an. Karena penempatannya di Ambon, ibukota propinsi "seribu pulau" yang masih membutuhkan jasa morse, maka di sana saya pingin kuliah. Pinginnya kuliah di Teknik. Ternyata di Univ Pattimura adanya hanya Teknik Perkapalan. Maka akhirnya saya milih Fakultas Ekonomi jurusan Manajemen. Sampai selesai S1. (Tahun 80an). Saat morse udah gak laku, oleh Telkom, saya di sekolahkan ("lagi"), di Fakultas Ekonomi UGM, jurusan Akuntansi. Jadilah saya Akuntan, saat sudah punya anak 2, dan tidak muda lagi. He he.. (Tahun 90an). Dst dst, saya masih terus sekolah sampai hari ini. Di jurusan-jurusan, yang saat muda, tak pernah terbayangkan..
Gregorius Indiarto
Ada yg komen dibawah "Ukuran sate, (yg besar) menunjukkan kemakmuran rakyat Tiongkok". Saya akan nyate ayam, satu ekor, utuh, tidak dipotong2, biar kelihatan makmur. Tapi dimakan 7 keluarga, x 4 orang. Eealaaahhh,….ora sido makmur!!!
Fiona Handoko
turut berduka cita untuk gugurnya (seorang?) prajurit tni di papua. sementara masih ada beberapa prajurit tni yg belum diketahui nasibnya. sejarah penumpasan gerakan separatis opm / kkb sudah sangat lama. tapi sampai hari ini, tak kunjung beres. di tahun 1950 an, juga ada beberapa gerakan separatis bersenjata, seperti di / tii, prri / permesta, rms. tapi dengan operasi militer, semua bisa ditumpas tuntas. lantas apa bedanya dengan opm / kkb. kok gak beres2 dengan operasi militer? perusuh dan abah pasti sudah tahu. di tahun 80 - 90 an. ada 3 gerakan separatis yg tidak mampu di selesaikan secara militer. yaitu gam / aceh, gpk timor timur, dan opm / papua. aceh terselesaikan dengan diplomasi di th 2005 (mau berunding karna tsunami?). timor timur selesai dengan referendum di th 1999, dan memilih merdeka. tinggal papua yg menjadi ganjalan kita. harus dipelajari, mengapa di th 1950, kita bisa menumpas gerakan separatis. tapi di 1980 - saat ini, pendekatan militer belum ada yg berhasil. apakah peralatan militer yg kita miliki kurang sesuai tuntutan jaman, atau ada masalah lain. dengan adanya telepon satelit dan drone. aneh jika masih ada kesimpangsiuran data2. dan ada prajurit yg terpisah dari rombongannya.
Amat K.
Massok Bung. @AAA. Berbahasa adalah soal kenyamanan dan kebiasaan. Apa yang lebih mudah diucap itu yang digunakan. Orang jarang menggunakan "sangkil" dan "mangkus" mungkin karena asing di lidah dan telinga. Tetap saja efektif & efisien. Pun disesuaikan dengan pelafalan penuturnya. Orang Tiongkok sana tidak dapat mengucapkan Jakarta - Bandung secara persis. Sesuka mereka, apa yang mereka bisa.
AnalisAsalAsalan
- Respon atau respons Kata responsi dari respon atau respons? Dari kata respons ditambah akhiran i menjadi responsi. Kalau dari respon berarti ada akhiran si. Adakah akhiran si? Dengan demikian menurut analisis saya, yang dipilih adalah kata respons.
- Piranti atau peranti Sebagai orang Jawa, terasa aneh mendengar peranti. Namun, di KBBI dipilih peranti. Mengapa? Menurut saya ini tentang fonetik. Ucapan peranti lebih ringan sehingga memudahkan suku lain yang merasa berat dengan pengucapan kata piranti. Saya yakin pemilihan kata di KBBI juga lewat perdebatan. Ada yang setuju, ada pula yang tidak. Namun, setelah diputuskan berarti harus diterima. Kalau tidak setuju dan mau mengubah tinggal menghubungi dan berargumentasi dengan pihak terkait. Inilah demokrasi.
AnalisAsalAsalan
Tentang konsonan 'ns' Indonesia membuat satuan sendiri yang tidak ada di satuan internasional, yaitu ons. 1 ons = 100 gr.
Liam Then
Makan sate itu harus pakai longtong, baru terasa lengkap. Ini ada filosofinya (karangan saya), yaitu serat daging dari sate yang kasar, berpadu dengan serat lontong yang halus, ibarat yin dan yang berpadu, di padu cabe rawit dan siraman saus kacang tanah dan kecap manis, menciptakan filosofi yang lain lagi (lagi-lagi karangan saya) yaitu ; kehidupan, yin dan yang, melahirkan keberadaan yang penuh rasa, manis, pedas, kecut (pakai jeruk nipis), asin, tawar, semuanya menyatu dalam harmoni dalam satu piring sate berlontong. Nyam..!!! Jadi pengen makan sate.
Sumber: