Minyak Naik, Telur Turun dan Beras Mulai Diburu

Minyak Naik, Telur Turun dan Beras Mulai Diburu

AMEG - Kebutuhan bahan pokok menjelang Idul Fitri 1442 H di Kota Batu, dipastikan aman. Hingga H-7 lebaran, masih belum tampak lonjakan harga dan kelangkaan bahan pokok.

Berdasarkan pantauan ameg.id di salah satu distributor sembako Kota Batu, kebutuhan bahan pokok cukup aman. Lonjakan harga belum tampak. Sekalipun sudah ada lonjakan permintaan masyarakat.

Distributor sembako Kota Batu, Sri Murniati menjelaskan, kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan harga cukup signifikan, hanya minyak goreng. Saat ini harga per karton Rp164 ribu. Setiap karton berisi 12 buah, kemasan satu liter.

"Sebelum puasa, harga minyak goreng per karton hanya Rp158 ribu. Setelah masuk awal bulan puasa naik menjadi Rp 161 ribu. Hingga kini naik menjadi Rp 164 ribu per karton," ujarnya kepada ameg.id, Rabu (5/5/2021).

Pihaknya tak mengetahui penyebab kenaikan harga minyak goreng tersebut. Berdasarkan pengalamannya, jika ada satu merk minyak goreng yang mengalami kenaikan harga, otomatis merk lainnya turut naik. Tak terkecuali minyak goreng curah.

Tapi ada juga bahan pokok yang mengalami penurunan harga. Salah satunya telur ayam ras. Harga awal Rp19 ribu/kilo. Turun menjadi Rp18,7 ribu/kilo. "Itu harga distributor ya. Kalau eceran di pedagang mungkin saat ini Rp20 - 21 ribu,’’ katanya.

Sementara untuk beras, hingga saat ini masih stabil dikisaran Rp11 - 12 ribu/kilo. Meski permintaan beras menjelang hari raya, sudah mengalami peningkatan. Terutama untuk beras kemasan 3 kilogram.

"Karena masyarakat tengah gencar untuk bagi-bagi sembako. Sehingga beras ukuran 3 kilogram sangat diburu," katanya.

Dia juga menjelaskan, di awal puasa lalu permintaan beras masih cenderung sepi. Lonjakan mulai terasa sejak H-10 hari raya. Akan terus berlanjut hingga hari raya.

Meski ada lonjakan permintaan, dijamin stok beras akan tetap aman. Lantaran sudah diantisipasi sejak jauh-jauh hari. Untuk mempersiapkan stok beras jelang hari raya agar tak terjadi kelangkaan.

"Jika pada bulan-bulan biasa, saya hanya mengambil beras satu kali dalam sebulan. Tapi jika di bulan Ramadan ini, untuk mengantisipasi kelangkaan beras, saya ambil dua kali," tandasnya. (avi)

Sumber: