Sembilan Startup Binaan BIIW-UB Didanai Ristek-BRIN

Sembilan Startup Binaan BIIW-UB Didanai Ristek-BRIN

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag

Filename: frontend/detail-artikel.php

Line Number: 116

Backtrace:

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view

File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once

AMEG - Sembilan startup binaan Badan Inovasi dan Inkubator Wirausaha Universitas Brawijaya (BIIW-UB) berhasil mendapatkan dana hibah dari Program Startup Inovasi Indonesia 2021 Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Ristek-BRIN), dengan total pendanaan Rp 2,5 miliar.

Menurut Direktur BIIW-UB, Dr Ir Setyono Yudo Tyasmoro MS, kesembilan penerima hibah itu terdiri atas empat kelompok startup dan lima pra-startup.

“Pra-startup merupakan calon wirausaha dengan pendanaan maksimal Rp 270 Juta, sedangkan startup mereka yang sudah memiliki produk, dengan pendanaan maksimal Rp 500 juta,” jelasnya, Kamis (6/5/21).

Setelah melalui tahapan seleksi, mulai pengajuan proposal hingga seleksi substansi melalui pitching, kini proses pembahasan rencana anggaran biaya oleh Ristek-BRIN untuk 5 Pra Startup.

“Besaran dana disesuaikan rencana anggaran yang mereka buat. Kategori startup rata-rata Rp 300 Juta, mereka sudah mengikuti wawancara oleh reviewer Ristek-BRIN, dengan pendampingan oleh BIIW. Untuk pra-startup minggu ini. Masing-masing ditargetkan mendapat pendanaan Rp 250 juta,” papar Yudo, sapaan akrab Direktur BIIW.

Ditambahkan, keberhasilan 9 startup binaan BIIW-UB karena komitmen Rektor UB dalam pendampingan kewirausahaan mahasiswa.

“BIIW punya program Youth Entrepreneur Brawijaya (YEB), pendanaan untuk wirausaha mahasiswa, sudah berjalan sejak 2019, dengan jumlah pendanaan yang terus meningkat setiap tahun,” katanya.

Tiap tahun dilakukan seleksi YEB untuk kategori pra-startup dan startup. Di tahun pertama, tersaring 30 kelompok, masing-masing didanai Rp 3 juta untuk pra-startup dan Rp 10 juta untuk startup.

Tahun kedua, ada 40 kelompok yang didanai, Rp 5 juta untuk pra-startup dan Rp 10 juta untuk startup. Di 2021 ini ada 37 kelompok yang didanai Rp 8 juta untuk pra-Startup dan 15 juta untuk startup.

“Pendanaan yang ditingkatkan dari tahun ke tahun itu untuk memudahkan para startup memiliki aspek legal, seperti mengurus Nomor Induk Berusaha (NIB), izin edar produk, mengurus pendirian CV atau PT. Dari peserta YEB kami pilih yang bisnisnya berjalan baik untuk kami ikutkan pendanaan di tingkat nasional, yaitu Program Startup Inovasi Indonesia RISTEK-BRIN,” kata dosen Fakultas Pertanian itu.

Melalui YEB, mereka dituntun mentor, coach, dan pendamping dari BIIW-UB dalam menjalankan usaha. Pendamping merupakan staf BIIW-UB yang bertugas mendampingi startup, mulai produksi, marketing, hingga pengurusan aspek legal usaha maupun produk.

Mentor diambil dari pelaku bisnis atau dosen yang bertugas memberikan pengetahuan mengenai bisnis. Sementara coach disediakan dari pelaku bisnis atau dosen yang memiliki sertifikasi coach yang membantu mengarahkan bisnis dari startup.

“Jadi bukan tiba-tiba mendapat dana hibah dari Ristek-BRIN, prosesnya panjang, persiapannya dimulai dari YEB. Program yang diinisiasi rektor ini untuk menyiapkan mahasiswa menjadi entrepreneur, syukur jika mendapat dana lebih besar dari Ristek-BRIN, sehingga lebih cepat menjadi perusahaan baru,” ungkap Yudo.

Selain mempersiapkan mahasiswa menjadi entrepreneur, prestasi di RISTEK-BRIN juga dapat menunjang kinerja maupun pemeringkatan UB.

Sumber: