Kado Nyawa

Jumat 27-05-2022,08:00 WIB
Reporter : Dahlan Iskan
Editor : Dahlan Iskan

Sebenarnya, berita tentang petani dari zaman TVRI sampai zaman Tv One dan Metro Tv, cuma tiga macam: 1. Musim panen padi/jagung, harga anjlok, petani menjerit. Oeee…. 2. Akibat kkemarau panjang, ratusan hektar sawah gagal panen, petani merugi ratusan juta. 3. Akibat curah hujan yang tinggi, ratusan hektar sawah terendam banjir, petani pun rugi puluhan juta. Beda dengan berita tentang PNS, TNI dan Polri. Seperti ini, "Tajhun ini, pemerintah menaikan gaji PNS, TNI dan Polri sebesar 10%, bla… blla…. Jadi, tulisan Pak Dahlan di atas itu dah niasa banget. Gak ada yang aneh.

Mister Xi

Jagung makin kering makin kurang bobotnya,,, dompet makin kering makin tambah bobotnya,,, bobot kasbon tentunya,,, Wkwk

Hardiyanto Prasetiyo

Perbedaan Jagung dengan Dompet. Jagung semakin kering semakin mahal harganya, bernilai dan pemiliknya pun senang. Sedangkan dompet semakin kering semakin gk bernilai dan pemiliknya pun semakin susah.

Tom Hardy

Manfaat jagung untuk kesehatan yg barangkali bisa berguna untuk admin yg bertubi2 dapat komplain pembaca : 1. Menyehatkan mata (biar lbh teliti) 2. Mencegah depresi (biar gk bunuh diri) 3. Mengendalikan tekanan darah (biar gk tensi tinggi) Tau sendiri komplainnya pembaca rata2 pakai balaghoh, kata2nya indah tp nylekit di hati..wkwkwkwk..

Jimmy Marta

Cukup lama di gorontalo. Wira wiri juga manado. Karena tugas, Alhamdulillah dah sampai indonesia paling utara. Miangas Sangihe Talaud (tapi jangan dikomparasi ya, dg tur abah DI.. hihi). Sepanjang perjalanan di kabupaten kota di gtlo sampai perbatasan sulut ketemunya ladang jagung. Semua bukit bukit di ditanami jagung. Jika selesai panen, bukit terlihat gundul. Dari jauh terlihat seperti tempat bermain teletubis. Kalau dekat gersang. Hujan memang jarang turun. hingga danau lomboto yg legendaris mengering. Suatu saat, tidak terlalu lama diyakini danau limboto akan hapus dari peta. Akan jadi cerita legenda. Kalau program selamatkan limboto tidak realisasi segera, segera dan segera.

jobs 28

Semoga Abah jangan membaca tulisan saya… Mentan bagus tuch Abah…. kerja giat terus…. sunyi senyap…. tanpa manuver politis… padi kt pakde sdh 3 tahun tidak impor…. jagung sudah overload produksi…. sawit jangan ditanya…. Ditunggu swasembada…. garam, gula dan bawang merah…. Ngomongin soal ekspor…. sekarang pajak ekspor untuk komoditi sawit dan turunannya dikenakan 25 % s/d 30 % per 23 Mei kemaren…. artinya di satu sisi dibuka… disisi lain dijepit…. hehe… pakde kita memang pinter kok Abah…. soal ekspor lagi…. biaya freight… karantina dan fumigasi serta cukai kita kelewat tinggi Abah… jd mash kapaj bersaing dengan megara lain…..

Johannes Kitono

Jagung ( Zea Mays ) berasal dari Mexico dan dibawa oleh Portugis ke Indonesia pada abad ke 16. Jagung adalah tanaman komoditi yang harus ikut "Hukum Besi*, harganya tergantung dari Supply dan Demand. Jagung sebagian dikonsumsi oleh manusia, tetapi lebih banyak dipakai sebagai bahan baku pakan ternak atau Feedmil yang produksinya sekitar 20 juta ton/ tahun.Dimana sekitar 50 % bahan bakunya adalah Jagung. Ketika harga Jagung Rp.7.000,-/ kg banyak peternak ayam demo karena tidak sanggup beli pakan ayam yang naik harganya. 70 % dari cost per kg Ayam berasal dari pakan. Hasilnya banyak peternak yang bangkrut. Now di Dompu harga Jagung jatuh karena panen berlimpah. Dan petani belum demo karena masih ada sisa laba. Sebaiknya Deptan via Bulog menampung hasil panen prtani dengan tetapkan floor price, dimana petani masih ada untung sesudah dipotong costnya. Then, baru dilepas lagi ke Feedmil saat harga pasar tinggi. Kalau jagung domestik mahal Bulog bisa impor dari LN yang costnya lebih murah. Dengan demikian baik petani Jagung maupun peternak ayam sama sama happy. Petani Jagung dapat insentip dari panennya. Peternak ayam tetap survive karena harga ayamnya tidak merosot dan rugi. Kalau masih belum bisa atasi masalah begini. Lebih baik juragan Disway usul ke Presiden Jokowi ganti Menteri Pertanian dengan komentator Disway.

Johannes Kitono

Dulu ada pengalaman tanam jagung merk BISI dilahan 1,2 Ha ex sawah Blayu Tabanan, Bali. Menurut brosur dan penjelasan dari teknisi BISI masa tanam sekitar 100 hari bisa menghasilkan panen sekitar 10 ton. Tentu saja semangat dan pakai jasa petani untuk bajak, tanam dan mupuk dsbnya. Supaya tongkolnya bisa 2 a 3 satu lubang harus 2 biji benih. Dan satu ha menghabiskan sekitar 9 kg benih. Teknisi secara berkala berkunjung ke lokasi dan gratis tanpa biaya. Nah pada bulan ke 2 menjelang ke 3 datanglah masalah. Ada hama yang namanya tikus berbondong bondong menggerogoti batang pohon jagungnya. Ketika ditanya petani bilang tidak bisa apa apa. Tidak berdaya. Dikiri kanan sudah tidak ada sawah dan saat itu lahan jagung adalah sumber makanan predator disana. Dan untuk mengatasi hama, Ada yang usul supaya pinjam Keris Raja Ubud keliling lahan jagung. Mungkin hama tikus juga termasuk rakyatnya Sang Raja. Ketika ditanya ke pakar pertanian ternyata caranya sederhana. Kalau mau tanam jagung dan ingin panen. Harus tanam secara bareng bersama dengan lahan kiri kanannya. Jadi distribusi hama tikusnya juga bisa berbagi. Dan penjelasan itu logis dari pada Keris Raja Ubud, yang tidak jelas bgmn cara meminjamnya

Budi Utomo

Tags :
Kategori :

Terkait