AMEG - Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Ketua Umum Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia PBNU atau Lesbumi PB NU, KH Agus Sunyoto, telah berpulang ke Rahmatullah.
Almarhum yang pernah menjadi wartawan Jawa Pos pada 1986 - 1989 mengembuskan napas terakhirnya di RSAL Surabaya pukul 07.25, Selasa (27/4/2021).
Berita meninggalnya KH Agus Sunyoto beredar di media online CoWas (KoncoLawas-- eks karyawan Jawa Pos). Almarhum dikabarkan beberapa hari dirawat di rumah sakit tersebut.
KH Agus Sunyoto, adalah seorang penulis, sejarawan dan salah satu tokoh Nahdlatul Ulama, mantan wartawan Jawa Pos. Mantan Pengurus PW Ansor Jawa Timur dan terakhir Kiai Agus adalah Pengasuh Pondok Pesantren Global Tarbiyatul Arifin, Pakis Kabupaten Malang.
"Selamat jalan sahabat, guru. Selamat jalan sejarawan Nusantara," ucap banyak tokoh NU di media sosial saat mengetahui Kiai Agus wafat.
Dikabarkan oleh Prof Dr H Imron Arifin, M.Pd, keluarga Kiai Agus, rencananya, jenazah Kiai Agus akan dimakamkan di Makam Desa Cangkring Kecamatan Gurah Kediri, Selasa (27/4/2021).
"Telah berpulang ke Rahmatullah kakak saya K. Ng. H. Agus Sunyoto, M.Pd pengasuh Pesantren Tarbiyatul Arifin dan Ketua Lesbumi PBNU. Mohon maaf lahir bathin bila ada salah dan khilafnya beliau dan jika ada sangkutan utang piutang agar menghubungi kami. Insya Allah beliau husnul khotimah, teriring do'a." Begitu tulis Prof Dr H Imron Arifin, M.Pd.
BIOGRAFI K Ng H AGUS SUNYOTO M.Pd:
LAHIR: KH. Agus Sunyoto., M.Pd lahir pada 21 Agustus 1959 di Surabaya.
WAFAT: Selasa, 27 April 2021,15 Ramadhan 1422 H. Pukul : 07.25 WIB
KELUARGA
KH. Agus Sunyoto., M.Pd melepas masa lajangnya dengan menikahi Nurbaidah Hanifah. Buah dari pernikahannya, beliau dikaruniai empat anak:
- Zulfikar Muhammad
- Fahrotun Nisa Hayuningrat
- Izzulfikri Muhammad
- Dedy Rahmat
PENDIDIKAN
KH. Agus Sunyoto., M.Pd memulai pendidikannya SD, SMP dan SMAN IX di lingkungan rumahnya, di Surabaya. Bercita-cita ingin menjadi seniman, selepas lulus dari Surabaya melanjutkan kuliah di IKIP Surabaya, di Fakultas Keguruan Sastra dan Seni jurusan Seni Rupa lulus 1985. Tahun 1986 melanjutkan pendidikan ke Fakultas Pasca Sarjana IKIP Malang jurusan Pendidikan Luar Sekolah lulus 1989.
Selain belajar pendidikan formal, beliau juga belajar di beberapa pondok pesantren. Beliau belajar ilmu hikmah di Pesantren Nurul Haq Surabaya yang diasuh oleh KH. M. Ghufron Arif.