Komaruddin: “Yang mengalami tindakan yang melukai harkat dan martabat keluarga (Sambo) yang terjadi di Magelang, yang dilakukan almarhum Yosua,”
Itu bukan berarti Putri berselingkuh dengan Sambo. Bukan. Karena, faktanya, Putri malah semobil dengan Yosua dari Magelang menuju Jakarta. Masak, ada perselingkuhan Yosua-Putri, lalu Sambo membiarkan isterinya, Putri dan Yosua, semobil dari Magelang ke Jakarta?
Bahkan, cerita Komaruddin, pada 7 Juli 2022, Putrisempat mengundang adik Yosua yang juga anggota Polri di Jakarta. Agar, adik Yosua menyusul ke Magelang, merayakan ultah Putri.
Komaruddin: "Waktu mereka di Magelang, itu mereka happy-happy saja, yang bertengkar di Magelang itu Ferdy Sambo sama Putri."
Dilanjut: "Kalau di Magelang itu Ibu Putri dengan Yosua baik-baik saja,"
Dilanjut: "Bahkan Ibu Putri kirim WhatsApp ke adik Yosua supaya datang ke Magelang, merayakan ulang tahun."
Dilanjut: "Menurutmu, orang yang sudah dilecehkan harkat dan martabatnya, mungkin enggak masih ber-WA ria dengan adik almarhum Yosua? Mungkin nggak?"
Dilanjut: "Kalau perempuan sudah dilecehkan abangnya, misalnya, mungkin enggak dia, atau si ibu itu, masih ber-WA ria supaya adik Yosua datang ke Magelang?"
Ucapan Putri kepada adinda Yosua, ditirukan Komaruddin, begini: "Harusnya kan dia ngomong: Abang kau kurang ajar nih, dia melecehkan saya, harusnya gitu toh."
Dilanjut: "Tetapi ini sebaliknya, 'kamu lagi libur enggak dek? Kamu datang ke sini ya', gitu dia." tutur Kamaruddin Simanjuntak.
Diperkuat, Yosua masih semobil dengan Putri dari Magelang ke Jakarta.
Jadi, ucapan Sambo soal martabat keluarganya dijatuhkan, bukan karena perselingkuhan Putri dengan Yosua. Melainkan, Sambo dilaporkan ke isterinya, bahwa dia selingkuh dengan Si Cantik.
Kasus ini benar-benar drama kisah nyata. Yang ditonton masyarakat Indonesia secara terbuka. Dalam sebulan setengah terakhir ini.
Kini, drama itu sudah masuk babak akhir. Tinggal menunggu pengesahan pengadilan.
Kendati sudah babak akhir, Polri belum mengumumkan motif pembunuhan berencara Brigadir Yosua. Sementara, warganet terus bertanya: Apa motif sesungguhnya? (*)