Tentu banyak juga yang menunggu keringanan tarif pajak kendaraan bermotor. Antar provinsi bisa tidak sama. Tapi lihatlah jenis dan besaran pajak BPKB yang dikenakan oleh satu provinsi yang beredar di medsos ini:
• Biaya administrasi: Rp 35.000.
• Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ): Rp 35.000
• Biaya pembuatan BPKB baru: Rp 225.000
• Biaya pembuatan nomor polisi baru: Rp 30.000
• Biaya pembuatan STNK: Rp 100.000
• Biaya Penerbitan Tanda Nomor Kendaraan (TNKB) pelat nomor untuk kendaraan dua Rp 60.000
• Biaya transfer nama Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB) sebesar 10 persen.
Biaya administrasi adalah biaya yang sangat tidak jelas: apa itu administrasi. Beda dengan biaya kecelakaan lalu-lintas: yang dimaksudkan pasti premi asuransi kecelakaan di Jasa Raharja.
Biaya-biaya berikutnya sangat bisa diperdebatkan: apakah harus setinggi itu.
Tujuan membuat pajak progresif sebenarnya banyak. Bisa untuk menekan pertambahan jumlah kendaraan bermotor. Jalan raya kita kian tidak kuat dibebani pertambahan begitu tinggi. Tapi kenaikan 0,5 persen untuk setiap tambah kendaraan memang tidak akan membuat tujuan itu tercapai. Bahkan cenderung menyebabkan dipakainya nama-nama yang bukan sebenarnya.
Tapi itu terjadi di mana saja. Pensiasatan atas pajak progresif juga terjadi di Hong Kong. Selegram cantik Choi membeli rumah kedua di atas namakan mertua. Ketika dia bercerai dengan suami terjadilah masalah: dia sampai dibunuh dan dimutilasi. (*)
Komentar Pilihan Dahlan Iskan
Edisi 17 Maret 2023: Sandal Tua
Agus Suryono
CARA MENGATUR ANTREAN MASUK RAUDAH.. "Tasreh" atau "ijin masuk" hanya soal ijin. Soal mengatur antrean adalah hal lain lagi. Karena jumlah yang sudah mengantongi TASREH juga banyak, sedangkan RAUDAH arealnya terbatas, meski sudah dibuat EXTENSION-nya, maka antreannya diatur. Setelah TASREH di cek, jamaah tidak langsung masuk Raudah, tetapi harus masuk dan DUDUK di "ruang tunggu lapangan" yang DISEKAT pakai penyekat khusus. Katakan ada ruang tunggu 1, 2, 3 dan seterusnya. Ini hanya masalah pengaturan saja. Masalah mengatur massa, yang sudah memiliki TASREH, dan sudah diperiksa TASREH-nya, dan masuk ruang tunggu lapangan, supaya tidak capek, karena itu DIPERSILAKAN DUDUK, tapi TERATUR. Saat kelompok jamaah yang sudah ada di dalam RAUDAH keluar (per KLOTRU), maka barulah jamaah yang ada di ruang tunggu lapangan dipersilakan masuk. Per kelompok ruang tunggu atau anggap aja KLOTRU. He he.. Saya ingat, tahun 2003 pernah terjadi kisruh antrean masuk Raudah, jamaah wanita BERDESAKAN, yang menyebabkan banyak jamaah luka-luka.. #manajemen jamaah, manajemen antrean..