Vaknus Bisa Sokong Kekurangan Vaksin Lain

A PHP Error was encountered
Severity: Warning
Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag
Filename: frontend/detail-artikel.php
Line Number: 116
Backtrace:
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view
File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once
Biaya penelitian itu membutuhkan dana puluhan miliar rupiah. Soal relawan sepenuhnya ada di tangan BPOM dan akan disokong oleh sponsor penelitian. “Fungsi kami di sini sebagai peneliti saja. Kami berharap ada sponsor juga dari pemerintah,” kata rektor dua periode itu.
Sementara itu Ketua Tim Peneliti Vaksin Merah Putih Prof Ni Nyoman Tri Puspaningsih menjelaskan bahwa Vaksin Merah Putih menggunakan metode virus inaktif. Yakni sebuah virus yang sudah dimatikan lalu disuntikan kembali ke dalam tubuh manusia. Metode ini lazim digunakan dalam pembuatan vaksin.
Nyoman mengklaim bahwa vaksin yang tengah dibuatnya mampu mengatasi virus varian baru. Sehingga ketika telah selesai, vaksin ini diharapkan bisa mencegah virus mutasi masuk ke tubuh manusia. Meski begitu dia mengatakan penelitian ini mengalami banyak kendala. “Bahan kimianya susah dicari. Belum lagi mendatangkan hewannya. Itu yang menyebabkan jadwal bisa mundur,” ujarnyi. (ekn)
Sumber: