Viral, Sopir Truk Ganjal Konvoi TNI
Ada preman bernama Dadang Buaya, 49, berpedang, bersama belasan anak buah, menyerang markas Koramil Pameungpeuk Jumat (28/5). Juga, menyerang Mapolres Pameungpeuk di hari sama. Ini asli preman.
Buaya cs mencari anggota TNI bernama Saprudin di makoramil itu. Mau ngajak duel. Akibat suatu perkara sebelumnya. Yang mereka serbu Markas Koramil. Maka, ia perlu membawa rombongan, berpedang semua.
Untung, mereka tidak ditembak tentara di situ. Hanya dihalau. Si Buaya dan kawannya, Henriawan, 32, ditangkap. Lengkap, dengan barang bukti pedang, samurai, golok, besi.
Padahal, kasusnya berawal dari masalah sepele. Buaya naik motor, nyaris tabrakan dengan pria nelayan. Cekcok. Si nelayan dibela anggota TNI, Saprudin.
Itu sudah selesai. Buaya dan Henriawan tersangka, ditahan di Polsek Pameungpeuk. Hanya perkara kecil.
Perkara kecil lain, pria inisial MI, 34, menusuk leher Bripka Pol Ridho di Pospol Jalan Angkatan 66, Palembang, Sumsel, Sabtu (5/6). MI pura-pura tanya arah jalan, mendadak menusuk leher Ridho. Sampai sobek dan dirawat di RS Bhayangkara Palembang.
Kalau yang ini sudah menimbulkan korban luka polisi. Seumpama telat gerakan menangkis, Ridho bisa tewas. Itu pun, ia terluka tiga tusukan.
MI ditanya motif, ia mengaku: ”Ingin jadi teroris.” Konon, ia pernah dirawat di RSJ. Benar-benar sepele.
Tiga kejadian itu, urutan waktunya: 28 Mei 2021, 5 Juni 2021, 5 Juni 2021. Sangat berdekatan.
Tidak perlu mundur ke: Zakiah Aini, 22. Si peneror Markas Besar Polri, Rabu sore, 31 Maret 2021.
Tidak perlu mundur ke situ. Sebab, sudah dua bulan lalu. Peristiwa sudah basi. Walaupun, perkaranya juga sama-sama sepele. Zakiah (terbukti kemudian) bersenjata airsoft gun. Yang pada jarak tembak 2 meter pun tidak mematikan.
Mengapa itu semua terjadi? Mengapa mengarah ke simbol-simbol negara?
Dan, semua itu berakhir dengan: Minta maaf atau orang gila. Kecuali Zakiah Aini, yang tidak disoal Komnas HAM (kini mengurus 75 KPK terpecat).
Semua itu viral di medsos. Disoraki. Ribuan, ratusan ribu, jutaan viewers. Seolah itu keren. Heroik.
Pepatah Jawa: Dandhang diunekake kuntul. Kuntul diunekake dandhang.
Sumber: