Pertahankan Sekolah Tatap Muka, Vaksinasi Digeber

Pertahankan Sekolah Tatap Muka, Vaksinasi Digeber

AMEG - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kota Batu yang sudah dimulai sepekan lalu harus dipertahankan, untuk itu vaksinasi bagi pelajar digencarkan.

Hingga Selasa (14/9/21), 8.321 pelajar Kota Batu sudah tercover vaksin dosis pertama dari target vaksinasi 18.605 remaja usia 12-17 tahun. Dosis kedua baru mengcover 1.564 remaja.

Untuk mempercepat vaksinasi remaja, Dinas Kesehatan (Dinkes) terus menggelar vaksinasi dari sekolah ke sekolah. Terbaru, Dinkes menggelar vaksinasi pertama di sekolah di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag).

Kepala Sekolah MAN Kota Batu, Farhadi, menyatakan, vaksinasi dilakukan untuk menyongsong PTM agar siswa tetap terlindungi. Dari 1.114 siswa MAN, ada 600 siswa divaksin dosis pertama.

"Kami memvaksin 600 siswa terlebih dulu, menyesuaikan stok vaksin dari Dinkes Batu. Pemkot memiliki kepedulian yang sangat luar biasa," kata dia.

Proses vaksinasi di MAN Kota Batu. Foto: Ananto/ameg.id)

600 dosis vaksin yang tersedia itu dibagi rata untuk memvaksin siswa mulai kelas 10 hingga kelas 12. Sebelum vaksinasi mereka diwajibkan izin orang tua.

"Siswa yang ikuti vaksinasi telah mendapat izin orang tua. Yang belum akan divaksin saat ada alokasi lagi," kata Farhadi. Menurutnya, sangat sedikit siswa yang tidak mendapat izin orang tua.

Sementara untuk vaksinasi guru, ada lima guru yang belum tervaksin, dari 69 orang. Tak semua guru divaksin, karena beberapa di antaranya komorbid.

Perihal PTM, Farhadi menyatakan sangat efektif dilakukan dalam sistem pembelajaran. Karena pembelajaran online banyak kendala dialami siswa, mulai susah sinyal, juga kualitas IT yang dimiliki, sehingga tak bisa menangkap info dengan cepat.

"Kami berharap PTM bisa berjalan terus, apalagi sudah 50 persen siswa tervaksin," harapnya.

Menurutnya, antusiasme siswa mengikuti PTM nampak, tak ada satu pun siswa yang datang terlambat. Itu diimbangi dengan pengawasan Prokes ketat.

Salah satu siswa, Ayu Widayanti, menyatakan antusias mengikuti vaksinasi. Dia berharap vaksinasi mampu menambah kekebalan tubuh, hingga aman dari Covid-19 selama PTM.

"Saya sudah merasakan PTM dua kali. Perasaan saya senang. Karena melalui PTM lebih mudah menyerap ilmu. Sedangkan jika lewat daring, pembelajaran kurang efektif," tandasnya. (*)

Sumber: