Bincang Bisnis, BRI Kanwil Malang Hadirkan Petani Jagung Sukses

A PHP Error was encountered
Severity: Warning
Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag
Filename: frontend/detail-artikel.php
Line Number: 116
Backtrace:
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view
File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once
AMEG - Bank Rakyat Indonesia kantor wilayah (Kanwil) Malang, Kamis (16/9/2021) menggelar event Small & Medium Business Directorate Bincang dan Diskusi (BRISI). Dilakukan daring live on zoom dengan tema “From Zero To Be Hero” di warung tengah sawah Parikaton.
Ini kegiatan rutin yang dilakukan setiap bulan secara nasional. Bergiliran di berbagai daerah dengan kordinator langsung dari kantor pusat BRI.
Tujuannya, untuk mengembangkan culture atau budaya perusahaan. Khususnya yang tergabung di bisnis kecil untuk membantu memberi bimbingan nasabah dalam mengembangkan bisnis.
“Dalam bincang santai kali ini, kami menghadirkan Petani mitra usaha ideal. Yaitu pasangan suami istri Yatiwan dan Yulia Pieters yang sudah lama bekerjasama dengan BRI sejak tahun 1997. Sukses mengembangkan usaha bibit jagung”, ungkap Muhyidin Zainal, Kepala Bagian Bisnis Kecil Kanwil BRI Malang.
Dirinya menambahkan, sukses petani jagung, Yatiwan dan Yulia Pieters tidak hanya difokuskan untuk kesejahteraan ekonomi. Tetapi juga humanisme dan sosial yang diutamakan untuk membantu para petani.
Sementara itu debitur KCP Sawojajar dan pengusaha jagung, Yulia Pieters yang di dampingi suami, Yatiwan mengungkapkan.

Awal usaha jagung sempat mengalami pasang surut. Banyak menuai kegagalan karena tidak memiliki pengalaman, termasuk masalah permodalan.
“Kami memulai usaha bibit jagung ini dengan tujuan untuk mensejahterakan para petani. Dengan melakukan pemurnian bibit yang harus steril dari jenis lain. Jadi membuat indukan bibit jagung yang hasilnya akan diberikan kepada perusahaan yang telah bekerjasama. Selanjutnya ditanam dan dipasarkan”, ungkap Yulia Pieters.
Dirinya menambahkan. Saat ini telah memiliki sekitar 235 petani binaan dan mengelola 1000 hektar lahan untuk pengembangan bibit jagung.
Dari target pemerintah untuk pemenuhan bibit jagung wilayah Malang dan sekitarnya mencapai 3000 hektar dengan asumsi 6 ton bibit jagung yang dihasilkan untuk setiap hektarnya.
Selain itu Yulia Pieters juga mengharapkan optimalisasi peran dari Bank Rakyat Indonesia. Agar bisa menjangkau lebih banyak lagi penyaluran kredit yg lebih ringan.

Supaya petani tidak kesulitan mengakses modal dan justru bisa terjebak dengan pinjaman rentenir maupun pinjaman online yang dinilai susah, ribet dan memberatkan.
Terkait hal ini Pimpinan Cabang BRI Sawojajar Annisa Proklamadewi Zunaida mengungkapkan. Penyaluran kredit bagi petani bisa melalui unit BRI dengan pinjaman mencapai Rp 250 Juta dan melalui Kantor Cabang Pembantu yang bisa mencapai Rp 2 Miliar dengan skema tertentu.
“Petani jagung biasanya memiliki cluster usaha yang luas dan banyak potensi yang bisa digali untuk bekerjasama dengan BRI. Mulai dari petani mitra binaan, kemudian pemodal hingga perusahaan pembeli bibit jagung."
Sumber: