Benci Ras

Benci Ras

Kelak akan diketahui, siapa yang mengambil pisau dapur di apartemen itu. Apakah Lee? Dengan maksud sebagai senjata untuk melawan? Atau Si Penguntit? Yang menggunakannya untuk membunuh Lee?

Yang jelas Si Penguntit bingung setelah itu. Ia bermaksud lari lewat pintu darurat kebakaran. Tapi sirine polisi terdengar mendekat.

Tetangga di seberang kamar Lee memang menelepon 911. Ia memang mendengar ada teriakan minta tolong dari kamar Lee. Teriakan itu seperti yang sering ia dengar di film-film: "Tolong, tolong, telepon ke 911".

Polisi pun datang. Si Penguntit bergegas balik badan. Ia putuskan untuk kembali ke kamar Lee. Lalu mengunci pintu dari dalam. Ditambah barikade seadanya.

Ketika polisi mengetuk pintu kamar Lee itu ada jawaban dari dalam. "Saya tidak memerlukan pertolongan polisi," ujar suara dari dalam —seperti suara yang dicewek-cewekkan.

Satu jam kemudian, polisi mendobrak pintu kamar Lee. Tidak ditemukan ada orang. Polisi menemukan tubuh mati Lee yang tergeletak di bak mandi. Polisi belum bisa menyimpulkan mengapa bagian atas Lee telanjang. Apakah Lee sudah siap mandi? Atau Si Penguntit yang mencopotnya? Untuk apa? Akan dipotong-potong di bak mandi?

Kamar itu sepi. Tapi polisi yakin masih ada orang di dalamnya. Penggeledahan pun dilakukan. Ketemu: Si Penguntit bersembunyi di bawah tempat tidur.

Namanya: Assamad Nash.

Umur: 25 tahun.

Ras: kulit hitam.

Kamera yang merekam semua lantai di apartemen itu bisa menjelaskan banyak. Terutama bagaimana Nash menguntit Lee sejak turun dari taksi. Tanpa sedikit pun Lee menyadari ada yang menguntitnyi.

New York pun kembali heboh.

Ini mengingatkan orang pada peristiwa persis sebulan lalu. Yakni ketika seorang wanita keturunan Tionghoa didorong jatuh ke rel kereta bawah tanah. Tubuhnyi langsung disambar kereta yang lewat di detik itu.

Nama wanita itu: Michelle Alyssa Go.

Umur: 45 tahun.

Sumber: