Taktik Filibuster

Taktik Filibuster

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag

Filename: frontend/detail-artikel.php

Line Number: 116

Backtrace:

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view

File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once

Ia tidak mau memulai.

Ia merasa sudah taat memulai sidang pada hari itu pukul 10.30. Tapi Mahkamah Agung tidak menetapkan kapan pemungutan suara harus dilakukan.

Ketua DPR justru berbicara panjang lebar: bahwa lahirnya mosi tidak percaya itu karena campur tangan Amerika ke dalam politik dalam negeri Pakistan. "Kita ini negara berdaulat. Kita harus bicarakan dulu soal intervensi ini," ujarnya.

Maka ruang sidang pun gaduh. Pengunjung yang duduk di balkon juga ikut gaduh. Janda Imran juga terlihat sewot.

Reham memang anti mantan suami. Itu sudah sejak Imran menyatakan ingin masuk ke politik dan ingin menjadi perdana menteri.

Bahkan di masa kampanye, ketika Reham sudah 4 tahun menjanda, dia menerbitkan buku (2018). Isinya Anda sudah tahu: mengungkap sisi buruk Imran. Toh Imran terpilih sebagai perdana menteri.

Reham kawin dengan Imran setelah 10 tahun jomblo. Suami pertamanyi adalah Ejaz Rahman. Mereka bercerai di tahun 2005 setelah memiliki 3 anak. Ketika pertama kawin, Reham berumur 19 tahun. Dia lulusan Ali Jinnah Collage di Kota Peshawar.

Ayahnyi memang orang dari provinsi Khyber-Pakhtunkhwa yang beribu kota di Peshawar. Dia juga gadis suku Pashtun. Provinsi yang berbatasan dengan Afghanistan ini memang banyak dihuni penduduk Pashtun.

Sang ayah merantau ke Libya dan kawin di sana. Karena itu Reham lahir di Libya.

Setelah bicara panjang, Ketua DPR lantas minta Menteri Luar Negeri Shah Mahmood Qureshi untuk menjelaskan tentang intervensi asing itu –Vladimir Putin ikut mengecam Amerika soal Pakistan.

Qureshi bicara sangat panjang. Seperti sengaja mengulur waktu. Alokasi waktu tidak banyak. Apalagi ini bulan puasa.

Wakil oposisi juga diberi waktu pidato. Bergantian dengan wakil partai pemerintah. Banyak sekali yang pidato. Yang dari pemerintah pasti: pidatonya panjang.

Di Amerika, taktik mengukur waktu di sidang DPR seperti itu disebut ''taktik filibuster''.

Anda bisa buka Google apa itu taktik filibuster. Seingat saya: taktik kuat-kuatan duduk di ruang sidang, kuat-kuatan bicara, dan kuat-kuatan mendengar.

Seingat saya, pembicara terlama di sidang DPRD Amerika –sengaja panjang sebagai taktik mengulur waktu– adalah tujuh hari. Itu pidato satu orang. Sampai jadwal sidang selesai, pidatonya belum selesai. Disambung keesokan harinya. Lalu besoknya lagi. Dan besoknya lagi.

Sumber: