Kembali S & N
Dijatuhkan lagi.
Lalu jadi perdana menteri lagi.
Masih dijatuhkan lagi. Bahkan, kali itu, sampai masuk tahanan tanpa fasilitas khusus.
Pertama jadi perdana menteri, di umur 40 tahun, Nawaz mengganti ideologi nasionalis klan Bhutto ke ekonomi liberal. Privatisasi dilakukan. Bisnis penukaran uang asing dibuka, infrastruktur dibangun dan ekonomi dikibarkan.
Tapi koalisinya pecah. Terjadi krisis politik. Militer campur tangan lagi. Nawaz mengatasi krisis dengan membubarkan parlemen. Gagal. Kompromi terjadi: Nawaz setuju mundur, tapi Presiden juga harus mundur dan militer tidak boleh lagi aktif di politik.
Pemilu berikutnya Nawaz jadi perdana menteri lagi.
Kejatuhan Nawaz yang kedua lantaran dikudeta oleh militer: Jenderal Musharaf. Itu karena ia ingin mengganti panglima militer di sana. Militer ia anggap masih berpolitik.
Waktu itu Nawaz masih muda. Kaya. Pernah jadi gubernur Punjab. Ia justru memerintahkan polisi untuk menangkap Jenderal Mushafar. Tentu Nawaz gagal. Bahkan diancam dijatuhi hukuman mati.
Hanya Raja Arab Saudi –yang punya banyak bisnis-- yang menyelamatkannya. Nawaz diungsikan ke Saudi. Sembunyi di sana: 10 tahun. Ia berjanji tidak akan berpolitik selama 21 tahun.
Setelah pulang Nawaz ikut Pemilu lagi. Menang. Jadi perdana menteri kali ketiga. Yang dijatuhkan oleh tuduhan korupsi itu.
Sang Adik, Shehbaz, jadi pemimpin politik juga. Di tingkat provinsi: Punjab. Itu provinsi terpenting di Pakistan –secara ekonomi dan sumber daya manusia. Pakistan adalah Punjab. Punjab adalah Pakistan. Lohore dan Rawal Pindi ada di Punjab. Ibu Kota Negara yang baru, Islamabad, ada di Punjab.
Puncak jabatan Sang Adik adalah gubernur ''Pakistan Kecil'' itu: Punjab. Dua periode. Dan sekarang giliran Sang Adik yang menjadi perdana menteri.
Imran Khan dari suku Pashtun.
Shehbaz dan Nawaz suku Punjabi.
Imran Khan berangkat dari popularitasnya sebagai atlet olahraga kriket dalam tim juara dunia.
S & N berangkat dari bisnis kelas konglomerat.
Imran mengibarkan bendera 'perubahan'.
Sumber: