Kembali S & N

Kembali S & N

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag

Filename: frontend/detail-artikel.php

Line Number: 116

Backtrace:

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view

File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once

Upaya mempertahankan posisi ketua sidang pun gagal: 0-3. Sebagian anggota DPR dari partainya membelot ke S & N sehingga Imran kehilangan mayoritas.

Upayanya menjadikan ketua DPR sebagai calon perdana menteri baru juga gagal: 0-4.
Dan upayanya untuk memboikot DPR juga gagal: 0-5. Justru sikap WO-nya itu membuat Shehbaz menjadi calon tunggal.

Maka pimpinan sidang yang baru,

Ayaz Sadiq, dari SN & Co, langsung mengambil alih pimpinan. Yakni setelah seluruh anggota DPR dari partai PTI-nya Imran meninggalkan DPR. Termasuk Ketua DPR yang memimpin sidang: Shah Mahmood Qureshi. Padahal Qureshi ini sudah telanjur memasukkan dokumen pendaftaran calon perdana menteri dari PTI.

Mereka tidak hanya WO. Mereka menyatakan berhenti sebagai anggota DPR. Mereka ngambek total. Mereka menyatakan "tidak mau jadi boneka asing".

Imran selalu mengatakan mosi tidak percaya pada dirinya itu hasil dari lobi politik Amerika.

Pimpinan sidang yang baru, dari partai oposisi, langsung ambil palu. Ia membuka acara dengan pembacaan ayat-ayat suci Al Quran. Lalu minta petugas lonceng membunyikan loncengnya selama lima menit. Itu pertanda semua anggota DPR harus memasuki ruang sidang.

Sampai bunyi lonceng berhenti kursi-kursi dari partai pemerintah masih tetap kosong. Pimpinan sidang pun memulai acara pemungutan suara.

"Anggota yang menyetujui mosi-tidak-percaya, silakan ke lobi kiri untuk menentukan pilihan di situ," ujar pimpinan sidang sambil menunjukkan jari ke arah ruangan di kiri ruang sidang pleno. "Yang tidak setuju mosi silakan ke lobi kanan menentukan pilihan di sana," tambahnya kepada kursi-kursi kosong.

Lembar suara pun dihitung: 174:0.

Lebih separo anggota DPR menyetujui: tidak memercayai lagi Perdana Menteri Imran Khan.

Detik itu kekuasaan Imran Khan berakhir.

Maka acara berikutnya tinggal satu: pemilihan perdana menteri baru. Tidak sulit. Calonnya tunggal: Shehbaz Sharif. Partai yang dahulu menjadi pesaing abadinya, PPP, kali ini tidak mengajukan calon –pilih bersama lawan lama melengserkan lawan baru.

Sharif Sang Kakak pernah tiga kali jadi perdana menteri. Kini Sharif Sang Adik kali pertama jadi perdana menteri. Dua-duanya dalam status tersangka.

Betapa gembira Sang Kakak –apalagi kalau Sang Adik bisa menyelesaikan urusan perkara korupsinya.

Sumber: