Tembak Menembak

Tembak Menembak

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag

Filename: frontend/detail-artikel.php

Line Number: 116

Backtrace:

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view

File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once

Alam Halim

Sungguh sangat susah diterima akal sehat tentang terjadinya pelecehan terhadap Ny Boss oleh ajudannya. Itu ajudan apa sudah tidak waras, dan ruarrrr biasa kurang ajarnya sampai berani melakukan hal itu. Pelecehan seksual itu biasanya dilakukan oleh orang yang statusnya lebih tinggi atau lebih kuat terhadap korbannya yang statusnya lebih rendah atau lebih lemah. Seperti orang dewasa terhadap anak kecil, guru terhadap murid, atasan terhadap bawahan, tokoh agama terhadap umatnya. Bukan sebaliknya! Ini benar-benar ganjil.

Edi Satria

"berarti ferdy sambo itu laki laki sejati," bisa jadi kalimat ini menjadi titik balik dukungan untuk sang jendral.

herry isnurdono

Lagi2 Abah DI bikin blunder……motif pelecehan sex langsung percaya begitu saja utk kasus Jend. FS. Ayo Abah DI tunjukkan kesaktian jiwa wartawan legend. Jend. FS ini dekat dengan mantan Kapolri Jend. Purn. IA. Moncer karirnya di Polri, setelah jadi ring 1 Jend.Purn. IA. Isue2 ada mafia di Mabes Polri, kenapa tidak dikulik………korban2 berjatuhan, 31 polri kena kode etik, dan akan dipidanakan (TSK). Apabila ada pelecehan sex, apa mungkin ajudan 'ujug2' mengganggu istri Jend. FS. Jangan tanggung2, Abah DI bikin aja sinetron atau film layar lebar. Pasti akan box office, mengalahkan film Pengabdi Setan 2. Abah DI jadi produsernya, tinggal cari bintang utama Reza Rahadian………

edi hartono

Gile bro, belum jam 9 jumlah komentar sudah 122. Memang yg tegang2 bikin wartawan macam pak DI senang. Pembaca malah berburu informasi untuk memuaskan penasarannya. Mungkin pembaca akan berburu berita sampai klimaks. Memang, setelah tegang2 memang enaknya kalau klimaks, wkwkwk. Di tempat berbeda, perang ukraina memang luar biasa. Gak ada klimaks2 nya. Tegang terus, lama2 jadi kurang tegang, tetapi gak klimaks2 juga. Sampai sekarang, ketika rudal2 hipersonik semakin jarang di tembakan, tetap saja belum ada penyelesaian. Di sini, kasus Brigadir J baru tegang2nya. Masih menyisakan banyak pertanyaan. Salah satunya, peristiwa sensitif apa yg sesungguhnya terjadi? Apakah itu benar2 terjadi? Padahal di rumah ada tiga orang, bukan hanya dua orang itu. Satu rumah, kalau teriak2 pasti langsung kedengaran. Atau jangan2 wanitanya tidak teriak? Jika memang benar2 terjadi pemaksaan, kenapa tidak teriak saja? Jangan2 xxxx. Ataukah itu skenario kedua yg memang sudah disiapkan, sementara motif aslinya tetap tersembunyi. Skenario pertama hanya jebakan, skenario kedua inilah yg sesungguhnya dipersiapkan untuk menutupi motif aslinya. Gak tau juga. Sesungguhnya, bagi saya, penyelesaiannya bisa saja jadi mudah sekali. Panggil saja orang katanya bisa berkomunikasi dengan jin. Suruh dia ke lokasi dan bertanya pada jin di sana.: "Saudara jin, ceritakan seperti apa kejadian sebenarnya?" Dan jadilah jin sebagai saksi kunci di pengadilan, wkwkwk.

Re Hanno

Pelecehan, terutama pelecehan sek, umumnya dari atas ke bawah. Contohnya, guru ke murid, pengajar santri ke santrinya, majikan ke pembantu, direktur ke sekretaris, bapak ke anak tiri, paman ke ponakan, dukun ke pasien dan seterusnya. Nyaris tidak ada pelecehan pembantu pada majikan, bawahan kepada atasan, sekretaris melecehkan direktur, anak tiri melecehkan bapak, pasien melecehkan duku atau murid melecehkan guru. Tidak ada. Jadi, sangat sulit dipercaya ada pengawal berani melecehkan istri komandannya. Sangat tidak tidak masuk akal. Tapi, hehe ada kecualinya juga. Kecuali istri komandan yang mengulurkan tangan.

Johannes Kitono

Judul Bintang Wanita seharusnya diganti dengan Anugerah Jurnalistik Adinegoro dari Jambi. Penghargaan " Pulitzer Indonesia " untuk jurnalis berprestasi tinggi. Biasanya Anugerah Jurnalistik Adinegoro ini hanya domain media mainstream yang punya akses kemana mana. Kalau kali ini jatuh ke Jambi bisa jadi instink jurnalisnya tinggi, keberuntungan atau hanya hoki saja.Kalau sudah hoki tentu tidak akan lari kemana. Pangkat boleh hanya Brigadir tapi rezeki seperti jendral bintang dua. Bisa ikut menikmati apa yang merupakan hak milik pribadi majikan dengan imbalan nyawa. Pembaca belum tahu adegan xxx karena hanya konsumsi khusus orang dewasa. Itu kilah Menko Mahfud MD yang pasti sudah sangat dewasa. Kalau " kejadian orang dewasa " terjadi di Magelang inisiatip tentu datang dari status sosial atau hirarki yang lebih tinggi. Jarang ada bawahan nekat yang mau tukar nyawa untuk kenikmatan sesaat saja. Laki laki sejati memang harus punya harga diri dan menjaga kehormatan keluarga. Tetapi menghukum dengan menghilangkan nyawa bukanlah solusi yang bijaksana. Semua orang normal apalagi seorang jendral pasti tahu. Dan banyak sekali cara untuk menghukum, entah kenapa harus memilih yang dor dor dor. Now , ending cerita Duren Tiga Jakarta sudah bisa direka.JPU dan lawyer sedang menyusun strategi dan pasal buat laki laki sejati yang harga dirinya tinggi. Now,Disway tulislah yang lebih merakyat. Tentang nasib petani Sawit dan Peternak Ayam yang sedang menderita akibat turun harga.

tyong Antonio

Untuk kasus ini menurut saya sulit masyarakat mendapatkan kebenarannya. Ditubuh polri punya borok masing2 takut tar kebuka kartunya. Diibaratkan kita mencuci pakaian, tentu yg harus bersih air buat kita gunakan mencuci tadi. Kalau air yg kita pakai adalah air kotor, walaupun kita pakai ditergen ber-kilo2 percuma saja kan? Tetap pakaian tak akan bersih.

Teguh Wibowo

Sumber: