Vivo 1000

A PHP Error was encountered
Severity: Warning
Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag
Filename: frontend/detail-artikel.php
Line Number: 116
Backtrace:
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view
File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once
Rupanya induk perusahaan Vivo memang punya strategi khusus. Yakni menyasar konsumen miskin. Lihatlah fokus operasi Vivo di dunia: Vivo menguasai pompa bensin di seluruh negara Afrika. Vivo punya 2.400 lebih pompa bensin di 23 negara di Afrika.
Tentu banyak juga yang mempersoalkan kualitas Revo89. Mungkin saja tidak sebagus Pertalite. Level RON-nya bisa sama-sama 89, tapi siapa tahu ada unsur tertentu yang membuat beda.
Ada juga yang menghubungkan dengan sumber bahan baku mereka. Induk perusahaan ini sudah sangat global. Jaringannya di seluruh dunia. Pabrik penyulingannya ada di mana-mana termasuk di Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.
Bisa saja induk Vivo punya anak perusahaan yang lincah: bisa membeli bahan baku dari Iran atau Rusia. Yang Anda pun sudah tahu: harganya jauh lebih murah.
Pemerintah tentu diuntungkan. Rakyat punya banyak pilihan. Tapi bisa juga pemerintah merasa terpojok: bagaimana mungkin yang tidak disubsidi bisa lebih murah dari yang disubsidi.
Vivo memang baru punya satu SPBU tapi kehadirannya sudah serasa 1000.(*)
"Komentar Pilihan Dahlan Iskan*
Edisi 4 September 2022: Siapa Membunuh Putri (1)
Agus Suryono
KALAU ABAH SUDAH BEGINI.. Maksudnya, memasukkan tulisan orang lain sebagai bagian dari tulisannya. Maka ada beberapa kemungkinan.. 1). Kemarin Abah sibuk, tidak sempat nulis. 2) Abah kehabisan ide. 3) Abah sependapat dengan Hasan. 4). Abah mengagumi Hasan. 5) Abah melihat "dirinya" seakan ada pada "diri Hasan". Cuma pikiran ISENG-nya muncul, Hasan dikasih honor oleh Diswày gak ya. Ah, gak usah dipikir "itu". Kemungkinan besar sih "tidak". Soalnya KOMENTATOR kan juga tidak dapat honor. He he..
Wahyudi Kando
Dato' DI Menulis di mana di kota ini saya besar & bertumbuh seperti alur cerita itu, tapi menurut saya isi cerita itu model dan gaya wartawan dan mungkin aparat di era itu. Saat ini sdh jauh berbeda baik kotanya, pewartanya dan juga aparatnya…..JAUH LEBIH DAN BAGUS SAAT INI
dabaik kuy
…..bang jon itu kapolres bayangan… sdh ngeri kali itu…. tp ada yg lbh ngeri… presiden bayangan… dan itu ada… bahkan keputusan presiden berani dia anulir…dikoreksi…ngeri super ini… rusak negara ini. ada juga redaktur bayangan disway… itu tuh yg suka ngasih nilai tulisan abah… kt nya tulisan abah nilainya 55 wkwkwk btw… tulisan dia ttg daud bukan nabi juga nilainya 55 krn tdk berdasar data otentik. ktnya berdasar sejarah.. kalau sejarah justru hrs ada fakta otentik… prasasti misalnya…
agus budiyanto
Sumber: