Petir Politik

Petir Politik

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag

Filename: frontend/detail-artikel.php

Line Number: 116

Backtrace:

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view

File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once

Agus Suryono

SAYANGNYA TIDAK ADA KOALISI MENTERI.. Yang ada hanya Koalisi Partai. Maka Menteri "mungkin" berkoalisi mengikuti kebijakan PARTAI. Sehingga sesama Menteri, bisa jadi memilih TIDAK BERTEMAN. Demi mengamankan PARTAI masing-masing, dan KOALISI-nya.. @kalau duduk, jangan dekat-dekat saya..!!

EVMF

hanya selingan… Setidaknya ada 10 Partai Politik di dunia dengan "motivasi aneh". Parpol dengan tujuan aneh (lucu-lucuan) tersebut justru percaya diri dan ada yang berhasil. 1. Australian Sex Party. Partai ini didirikan berdasarkan data bahwa +/- 4 juta warga Australia suka mengakses pornografi. Namun Komisi Pemilu Australia tidak memasukan partai ini ke dalam daftar partai politik di negara Australia karena tidak memiliki cukup anggota. 2. Polska Partia Przyjaciół Piwa (The Polish Beer Friends Party). Partai politik di Polandia dengan moto "mungkin tidak akan lebih baik, tapi akan lebih menyenangkan" ini didirikan oleh aktor dan satiris Janusz Rewiński (1990), tujuannya untuk menyebarkan bir di pub bergaya Inggris. Partai ini berhasil meraih 16 kursi (3,27%) di Sejm (1991). 3. Kalle Anka Partiet (Donald Duck Party). Partai politik di Swedia ini dipimpin oleh Bosse Persson (2002). Meski bertujuan hanya sebagai lucu-lucuan. Dalam pemilu 2006, partai ini berada di posisi ke-21 dari 40 partai yang ikut pemilu. Dan di dalam pemilu 2010 menjadi salah satu dari 20 partai terbesar di Swedia. 4. Partei fur arbeit, rechstaat, tierschutz, elitenforderung un basisdemokratische initiative. Partai pekerja, peradilan, pelindung hewan, promosi kaum elit, dan demokrasi pingigr jalan ; partai di Jerman ini didirikan oleh Martin Sonneborn, salah seorang editor majalah titanic (2004).

Pryadi Satriana

Pak Suharso itu "didepak" krn masuk KIB, jadi sebaiknya ndhak usah lagi "konsultasi" ke Pak Jokowi krn justru akan "merepotkan" beliau. Salam. Rahayu.

Johannes Kitono

Hidup ini memang ironi bagi Monoarfa. Hanya ngomong soal Amplop Kiai di KPK langsung di kudeta. Dan kalau masih ngotot mau mempertahankan kedudukannya sebagai Ketum harus " Bagi bagi Amplop " juga. Memang tidak ada yang gratis didunia ini. Tapi kalau ada teman atau kenalan " kehilangan kaki " bisa hubungi Foundation Koh Tjoa Teng Hui ( Tel 0813-3113-3991 ) yang akan memberikan kasih palsu. Dan benar benar secara gratis !!!

Jimmy Marta

Siapa itu hacker Borja. Hingga tahu banyak kronologis kasus Munir. Tahu juga hut nya ketua DPR. Ngancam buka data Pertamina, BIN dan Presiden Jokowi. Dari yg sudah dibuka sulit sekali kita tidak percaya. Sama sulitnya saat kita harus percaya skenario pertama duren tiga.

AnalisAsalAsalan

Hacker ya hacker, jangan ditanya siapa. Kalau tahu siapa ya bukan hacker. Hahahahaha. Yang pasti dia cerita diasuh oleh orang Indonesia yang dibuang Orde Baru, tidak boleh pulang ke RI karena dianggap PKI, padahal mereka yakin tak terlibat. Mereka ingin pulang untuk membangun negeri. Itu pengakuan yang tersebar di berita. Masalahnya hanya satu: Kalau pemerintah tidak bisa menggunakan resource dan koneksi yang ada untuk menangkapnya, hanya satu kata, "Ter-la-lu".

EVMF

Pak Pry, terpikir oleh saya dan teman-teman, apakah tidak sebaiknya Indonesia ke-depan-nya dipimpin oleh Teknokrat? Pemikiran ini berdasarkan : 1. Banyak negara mengalami kemajuan yang pesat karena dipimpin oleh teknokrat ; baik itu teknokrat ekonomi maupun teknokrat science dan teknologi. 2. Era sekarang ini Indonesia berada pada Bonus Demografi dengan didominasi oleh usia produktif yang semestinya dapat dimanfaatkan se-optimal mungkin. 3. Sumber alam Indonesia masih tersisa cukup melimpah, ini bisa dijadikan modal utama untuk kemajuan Indonesia. Sayang sekali, sejauh ini teknokrat-teknokrat Indonesia hanya sebatas menjadi Staf Ahli. Bukankah sebaiknya giliran para teknokrat untuk memimpin bangsa ini ke-depan-nya. Pak Pry, punya komentar untuk hal ini?

Pryadi Satriana

Sumber: