Gading Wulan

Gading Wulan

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag

Filename: frontend/detail-artikel.php

Line Number: 116

Backtrace:

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view

File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once

Begitu parah kanker pita suara itu. Lalu muncul jaringan-jaringan tumor. Menggumpal sebesar bola pingpong. Sampai tidak bisa bernapas. Leher itu harus dilubangi. Agar bisa bernapas.
Berbagai obat sudah tidak mempan. Setelah dibiopsi jelaslah: itu kanker ganas. Harus dioperasi.

Sang kakak menolak operasi. Pun setelah dirayu dengan berbagai cara. Tapi ia mau kalau ''hanya'' dikemo.

Kemo pun tidak mengatasi. Padahal sudah ia jalani dua seri. Tidak juga membaik. Bahkan tubuhnya melemah.

Dalam keadaan lemah itu ia menulis untuk Wulan. "Saya mau hidup," tulis sang kakak. Ia memang sudah tidak bisa mengeluarkan suara, tapi ia masih bisa menulis. Semua keinginan sang kakak dikemukakan lewat tulisan. Termasuk keinginan untuk hidup.

Tapi ia tetap tidak mau dioperasi.

Ia bandel. Sajak SMA sudah merokok. Ia seperti kereta lama. Tidak mau jalan kalau tidak ada asap mengepul.

Memang ada jenis perokok ekstrem seperti itu. Saya sering memuji perokok militan dengan sanepo. "Perokok itu paru-parunya lebih awet. Seperti bandeng asap". Dan lagi, belum ada orang yang sedang merokok meninggal dunia. Padahal banyak orang yang lagi olahraga tiba-tiba jatuh dan tewas.

Sang kakak bukan sakit bandeng asap. Ia kena kanker pita suara.

Wulan terus mencari cara menyembuhkan sang kakak. Tentu dengan cara yang bisa diterima. Sampailah Wulan mempelajari KetoFastosis. Masuk akal. Wulan ingin kakaknyi menjalani itu. Berat, tapi masuk akal.

Melihat watak sang kakak, Wulan tidak yakin KetoFastosis dijalankan. Begitu banyak makanan yang harus dihindari. Begitu panjang puasa yang harus dilalui.

Gula dilarang total.
Tepung dilarang total.
Karbohidrat dilarang total.

Pun yang mengandung tiga hal itu: kue, kecap, bakso, bihun, dan durian, dan mangga, dan apa saja.

Buah yang boleh dimakan hanya dua: alpukat dan zaitun.
"Makanan itu ada yang bisa membuat sehat, ada juga yang membuat sakit. Metabolisme harus diperbaiki," ujar Wulan.

Intinya: kadar gula dalam darah harus bisa mencapai di bawah 80. Maka seminggu pertama, tiap hari harus tes gula darah. Bila sudah stabil mencapai angka itu baru boleh ke level berikutnya. Kalau belum, jalani terus sampai stabil 7 hari berturut-turut.

Ada aturan lain: harus puasa 16 jam sehari. Setelah jam 8 malam tidak boleh lagi makan apa pun. Itu makan terakhir hari itu. Itulah makan sahurnya. Lalu puasa. Sampai pukul 12 siang keesokan harinya. Selama 16 jam.

Sumber: