Gading Wulan

A PHP Error was encountered
Severity: Warning
Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag
Filename: frontend/detail-artikel.php
Line Number: 116
Backtrace:
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view
File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once
Muin TV
Ngomongin masalah KERE atau SUGIH. Maksudnya miskin atau kaya. Ketika pemerintah mencabut subsidi bbm dan menaikan harganya menjadi Rp. 10.000 per liter. Saya merasa negara ini sudah KEREEE (tiga e). Gak punya duit. Makanya subsidi dicabut dan harga bbm dinaikkan. Tapi, ketika bicara mobil listrik. Ladalah…. negara ini sangat KAYA. Orang yang beli mobil listrik dapat subsidi 40 - 80 juta. Sedangkan yang beli motor listrik, dapat subsidi 4 juta. Aku pun jadi berfikir, enaknya beli motor listrik atau mobil listrik ya? Halah! Boro-boro mau beli mobil listrik, beli kopi aja sachetan……
Otong Sutisna
Pepatah belajar sampai negeri cina mungkin harus diubah menjadi belajarlah ke negeri +62. Lihatlah negeri ini begitu data covid tidak disampaikan tiap malam di televisi, datanya terus menurun dan masyarakat tidak panik. Penanganan covid terbaik adalah jangan dilaporkan atau yang punya gejala jangan di test atau di periksa, insya Allah datanya pasti nol alias zero, toh ada dan tidak adanya virus covid…. rumah sakit tetap penuh pasien dan yang meninggal juga sama, selalu ada. Apalagi ya….duh susah banget komen serius, kalau otak sudah terpapar virus angsuran dan rumput tetangga yang lebih hijau…
Lukman bin Saleh
Saya kira pemerintahan komunis Tiongkok alergi dengan segala macam protes. Ternyata tidak begitu. Terimakasih infonya Abah. Selama ini saya salah menilai. Dan saya juga minta maaf untuk pemerintahan P Jokowi. Selama ini saya sering protes atas kebijakannya dalam menangani Covid 19. Yang terkesan setengah2. Ragu2. Tidak tegas. Ternyata itulah yang pas. Terlalu ketat seperti Tiongkok kita tidak mampu, dan akan jadi bumerang dikemudian hari. Terlalu menyepelekan seperti Amerika juga bisa berakibat fatal…
bagus aryo sutikno
Pulau Bali ada wisata Seminyak Pulau Madura berbukit-bukit Kalau pertamina ngurusi eksplorasi gas dan minyak Lalu siapa yg mengurusi sirkuit
bagus aryo sutikno
Burung merpati burung dara Terbang tinggi diatas mendung . Mpun dahar siyang punopo durung…
Mirza Mirwan
Barusan, sebelum makan siang, saya tengok portal "Harian Rakyat"-nya Partai Komunis Tiongkok. Dan baru tahu, ternyata angka 3000-an kasus baru -- kemarin 3761 kasus -- di Tiongkok itu kebanyakan di Tiongkok Utara, termasuk Beijing. Dan kebanyakan di atas 60 tahun. Hal itu terjadi karena memasuki musim dingin, yang biasanya menyebabkan infeksi pernapasan (respiratory infectious). "Beberapa pasien tua mengalami kondisi parah setelah tertular varian Omicron, tetapi akan segera pulih setelah menerima perawatan," kata Lin Yanming, kepala bagian kedokteran pernapasan dan perawatan kritis RS Chaoyang, Beijing. Wakil direktur RS tersebut, Tong Zhaohui, mengatakan bahwa RS Chaoyang menerima 350-400 pasien setiap harinya dalam seminggu terakhir. Angka kasus baru yang menurut Tiongkok sudah luar biasa itu sebenarnya terbilang kecil bila dibandingkan kasus baru di Taiwan, apalagi Jepang, yang tetangga Tiongkok. Tgl. 23/12 kemarin, misalnya, saat Tiongkok mencatat 3761 kasus baru (kematian nihil), kasus baru di Taiwan 19.073 (40 meninggal). Sementara kasus baru di Jepang 180-an ribu (315 meninggal) -- sehari sebelumnya angka meninggal 339. Di AS, selama tiga hari, angka kematiannya 401 (21/12), 289 (22/12), dan 142 (23/12). Di Perancis, 127 (21/12), 120 (22/12), dan 158 (23/12). Di Brasil, 197 (21/12), 165 (22/12), dan 282 (23/12). Tetapi media barat lebih suka memberitaka kasus covid-19 di Tiongkok. Ditambah berita tentang antrean di krematorium pula
Jimmy Marta
Kalau dari vaksinasi pasti lah belum lah akan 99% rakyat Indonesia yg sudah memiliki herd imunity. Dari data kemenkes yg vaksin 1 baru sekitar 60-70%. Vaksin 2 dibawah 50%. Lantas dari angka 99% itu? Jika anda memperhatikan, anda pasti tahu. Tahan mana orang2 jalanan dgn orang kantoran?. Atau kebal mana anak2 'lepas' dg anak yg 'dikurung' dirumah?. Jadi perkiraan sy, rakyat Indonesia itu mestilah kekebalannya karena 'dibiarkan' bebas. Kekebalan yg didapat dari proses dalam tubuh masing2. Anak yg dibiarkan bermain di panas dan hujan pastilah lebih kuat pertahanan internalnya dari mereka yg berpantang kena hujan panas. Mungkin Cina harus belajar dari teori proses alami ala Indonesia ini. Kekebalan alami dari proses alam. Gk perlulah dikit2 di lock down. Dimana mana kan dah bebas merdeka… Untuk kekebalan ini, sy teringat dg proses alami
EVMF
Sumber: