Tanpa Sapujagat

Senin 25-04-2022,08:00 WIB
Reporter : Dahlan Iskan
Editor : Dahlan Iskan

Dr Saparini sudah lama mengusulkan pembuatan UU pangan strategis itu. Tapi masih gagal. Di era mana pun.

Selama ini petani kita yang kalah efisien cenderung dijawab dengan kepasrahan: sudah takdir kita.

Padahal, seperti kata Saparini, semua bisa diatasi dengan kebijakan negara yang komprehensif.

Di situlah core-nya. Untuk mengkaji yang core-core seperti itulah dia dirikan Core Indonesia.

Tapi kenapa orang tua Saparini memberi nama laki-laki untuk anak perempuannya?

"Saya ini orang Jawa," katanyi. "Di Jawa, kata bapak saya, nama dengan akhiran 'i' itu menandakan perempuan. Kalau akhiran 'o' itu untuk nama laki-laki. Jadi Hendri itu nama perempuan. Kakak laki-laki saya bernama Hendro," ujarnyi.

Belakangan, ketika dia sering ke Prancis, barulah mantap. "Di Prancis nama Hendri itu perempuan. Jadi, ayah saya sudah benar," katanyi.

"Jangan-jangan ayah dulu lulusan Sorbone University…," sela saya.

" '" jawabnyi.(*)

Anda bisa menanggapi tulisan Dahlan Iskan dengan berkomentar http://disway.id/. Setiap hari Dahlan Iskan akan memilih langsung komentar terbaik untuk ditampilkan di Disway.

Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Berjudul Belanda Budiman

Amat Kasela

Rama-rama bertali benang / Burung nan cantik terbang ke sawah/ Berikan maaf jikalau lancang/ Gantilah "merubah" jadi "mengubah Rubah : binatang karnivora Me + rubah = …. Salam Budiman

No Name

Banyak cerita cinta yang terlarang, endingnya; Anda Sudah Tahu. "Pancaroba sosial" - saya suka idiom Abah DI ditulisan ini, juga kalimat " …daripada melanggengkan kemiskinan … " Realitas sekali alasan ini, alasan untuk pembenaran. Untungnya pemerintah saat itu melarang dan menutupnya, berarti alasan itu "salah". Tak terbayangkan dampak sosial dan susilanya.

Lukman bin Saleh

Tags :
Kategori :

Terkait

Terpopuler