Tanpa Nuklir

Tanpa Nuklir

Penile ketuhanan, Tuhan Ada? Alam yg mana yg bisa bikin akal, nyawa kita? Nyawa itu tak ada? Kita tak bernyawa? 20 tahun di Jepang, ingat anak ke 3 adik saya juga lahir di Jepang. Adik saya dokter, ikut suami ambil doktor di Jepang, doktor metalurgi, BPPT. Adik saya, kini 2 anak nya sudah jadi dokter juga. Teater bisa jadi menagih juga, bagi yg ketahgihan, kecanduam. SELAMAT MENIKMATI TEATER. Walau kurang bahan renungan. Maaf bersambung di reply, karena keoencet.

Leong Putu

Titik itu penuh makna. Titik itu saat kita diam, hening, saat kita berhenti. Di satu titik kita memulai sesuatu, di titik ujung kita mengakhirinya. Saat istri bilang :" Aku tidak setuju, titik". Maka diamlah. Tapi saat istri Bilang :" pa…kurang titik, teruskanlah". Itu bonus. wkwkwk.. Sehat selalu Om@Orang jauh.

Leong Putu

ya… itu karna saya ganteng. Makanya selalu diawasi istri. Dia selalu bilang :" pa… kamulah permata hatiku, cintaku, pujaanku™ Walaupun itu dulu, tapi saya masih ingat kok..

Mirza Mirwan

Wkwkwkwk. Saya jadi teringat cerita si Sulung saat SMP "ngerjain" guru Agama-nya. Saat itu sang guru membahas sifat wajib Allah SWT yang 20 itu: wujud, qidam, baqa' dan seterusnya "Maksudnya 'ada', wujud, itu adanya bagaimana, Pak?" tanya si Sulung. Sang guru menjawab dengan jawaban normatif dan tekstual. "Paham?" tanyanya kemudian. Si Sulung menggeleng. Nah, ia malah kemudian menggurui gurunya. "Kalau menurut saya, Pak Guru, 'ada' yang dimaksudkan ialah bahwa adanya Allah 'tidak didahului oleh tidak ada'. Gitu!" "Maksudmu gimana, sih, kok mbulet!" "Maksud saya gini, Pak Guru. Saya, teman-teman, juga Pak Guru, semuanya ada. Tetapi adanya kita semua 'kan didahului oleh tidak adanya kita. Lain ceritanya dengan adanya Allah, tidak didahului oleh tidak adanya Allah." Sang Guru merenung sebentar, kemudian tersenyum. "Benar juga, ya. Bapak malah tidak pernah berpikir sampai ke situ, Nin!"

Zainal Arifin

Ada, tak harus nyata, bisa ghoib. Tuhan maha Ada, yg maha Awwal, yg maha Aakhir. Hadir bila tak Ada, gimana bisa hadir?

GEARY G

Apakah Tuhan benar benar ADA ? Kata "ADA" Menurut nalar saya kurang pas ! Yang benar, Tuhan "Hadir" Di alam semesta ini,  Hadir disegala masa, Hadir di masa lalu, masa sekarang dan masa datang, Salam

"ADA" terkungkung dengan Ruang dan Waktu sehingga tejadi Awal dan Akhir, "Ada" butuh Ruang kemudian Waktu "Menghitung mundur" Menuju "Tiada" 

Muliyanto

N Y I M A K karo K L E S E T A N

Robban Batang

Sumber: