Tanpa Nuklir
Rentang selera Abah dalam memilih komentar memang misterius. Dari komentar pendek sampai panjang. Komentar yang melengkapi sampai komentar yang menghina.Dari tidak bermutu,tidak menarik, tidak mengindahkan kaidah jurnalisme sampai yang cuma membaca disway sambil buang hajat di toilet. Dari komentar yang cuma satu kata,sampai cuma deretan huruf multitafsir semacam hmmmmm -nya Mbah Mars,yang saya pernah komen seperti itu dulu tapi tidak dipilih . Dari komentar serius ,humor sampai yang cuma celotehan.Istilah jawanya cuma clamitan atau asal nylemong pernah dipilih . Saya pernah menyangsikan itu benar-benar pilihan Abah di awal-awal ada komentar pilihan . Masa Abah milih komen selengekan seperti itu.Milih komen yang malah mengkritik Abah.Memilih komentar yang nyerempet saru dll. Sampai Abah benar-benar menulis di dalam artikel bahwa beliau membaca semua komentar. Sampai mencolek nama sebagian komentator,dari Pak Pry,Anak Alay,Pak Mirza ,Aryo sampai yang baru-baru ini Mas Aat pendamba Mbak Risa. Abah memang menggemaskan.
Tukang OBAT
Sepertinya standar dewa mabok om, g ada aturan blass… suka suka aja hahaha…
CuNur Yani
Sekilas Info: Makanan Sunda dari Tepung Aci Makanan Sunda dari bahan tepung aci dan bumbu-bumbu bisa dibuat cilok = aci dicolok berupa adonan aci dan bumbunya yang dibentuk bulat-bulat, lalu di rebus sampai mumbul, untuk menjaga panasnya dibiarkan tetap dalam kukusan. Kalau mau dimakan bisa pakai bumbu kacang atau saus lainnya. Cireng = aci digoreng. Bisa dibentuk segala macam bentuk, isiannya bisa apa saja keju, daging, dll. Harus digoreng pakai minyak goreng yang mahal itu, dimakan panas-panas. Cimol = aci dijemol, artinya adonan aci yang sudah siap akan diambil sedikit-sedikit dengan cara dijemol kemudian langsung dimasukkan ke penggorengan dengan minyak goreng yang panas. Cimol bisa dimakan panas atau dingin karena rasanya tetap enak dengan bumbu tabur rasa keju, barbeque, dll. Cilung = aci digulung, bahan adonannya sedikit encer agar bisa digulung pakai tusuk sate di penggorengan. Semua makanan aksesori ini semuanya enak, pak DI kalau tournya lagi ke Bandung bisa nyicip semuanya di depan halaman sekolah SD hehe… Mangga sindang pak DI ka Bandung kota kembang.
Olang olangan
Kalau abah mau lawakan yang lebih lucu dan perlu renungan tingkat tinggi, ini Bah saya kasih tau, di negara tetangga (maaf Bah saya lupa nama negaranya) dulu ada orang nimbun minyak tanah 2 drum langsung dipenjara, tapi ada orang "nyimpan" minyak goreng jutaan liter cuman ditanyain… Ayo Bah ketawa sambil merenung
Sadewa
Saya juga penggemar Butet, dulu-dulu sekali. Saat Butet dengan lucunya memparodikan Soeharto, Habibie & Gusdur. Luar biasa, bener-bener lucu bikin sulit berhenti tertawa. Namun kini saat Jokowi Presiden, saya tidak pernah melihat Butet memparodikan-nya. Entahlah mungkin Abah lebih tahu. Sejak itu saya bukan penggemar Butet lagi. Saya pernah menonton di YouTube, Jokowi stand up, ternyata lebih lucu dari Butet. Mungkin itu yang membuat Butet "rikuh".
Mirza Mirwan
"Pun di masa pandemi, ia tidak sulit mondar-mandir Tokyo-Jakarta: ia punya paspor WHO" Paspor WHO yang dimaksud Pak DI pasti UNLP -- United Nations Laissez Passer.
Jo Neka
Pelawak adalah Anomali..penonton di lucui bahkan di olok olok tapi penonton membayar hihiii..Btw cilok di kukus..Cireng baru di goreng pak Dahlan.Makanan kesukaan saya waktu masih kuli tahun 80an di Sunda.Ah waktu masih muda2nya.
Data Ciluk
Wah ada dr Ryu Hasan, menarik sekali ini pak dahlan, di buat diskusi atheis dengan dr Ryu dan Pak Agus Mustofa
Sumber: