Sodiq Amin
Imran seperti salah langkah berkali-kali. Ia memang membuat langkah baru untuk memperbaiki kesalahan langkah lama tapi justru menambah kesalahan.
Misalnya ini: anggota DPR dari partainya tidak hanya disuruh WO. Yakni di pemungutan suara untuk menjatuhkan dirinya. Imran sekaligus minta mereka untuk mengundurkan diri dari keanggotaan DPR.
Melihat langkah itu, partai oposisi —sekarang menjadi partai pemerintah— tentu cuek bebek. Justru bersyukur. Maka pemerintahan Shehbaz Sharif sekarang ini tanpa oposisi sama sekali.
Itu belum pernah terjadi.
Sri Lanka dan Pakistan sama-sama bekas jajahan Inggris. Dengan warisan demokrasinya yang kuat. Tapi belum pernah ada partai yang benar-benar bisa menguasai parlemen. Pemerintahan pun begitu rentan. Sepanjang masa.(*)
Anda bisa menanggapi tulisan Dahlan Iskan dengan berkomentar http://disway.id/. Setiap hari Dahlan Iskan akan memilih langsung komentar terbaik untuk ditampilkan di Disway.
Komentar Pilihan Dahlan Iskan di tulisan berjudul Percaya Dokter
eko puspitowarno
Saya percaya Profesi Dokter tetap yg terbaik, kalo rendah kita Yang jadi bahan percobaan seperti TAP, metode yg beliau pakai hanya DSA biasa untuk melihat pembuluh darah di otak ada penyumbatan atau tidaknya, sama halnya di Jantung ada DCA untuk mendiagnostik ada penyumbatan di dalam pembuluh darah jantung tapi Dokter Jantung intervensi tidak menyebutnya tindakan cuci Jantung dengan cairan Heparin Yang sama dengan DSA. Abah bisa tanya lebih jelas lewat Dr Jeffrey D. Adipranoto, SP.Jp. Salam sehat. Klinik tongfang & ponari viral karena testi, semoga kedokteran berdasar ilmiahnya Yang terus terjaga
Erik Sugianto
Maaf oot. Saya baca dan amati komentar yang dipilih Abah, antara tulisan Desi A dan Demo A. Komen yg dipilih dari Tulisan Demo A: tengah dan cendrung mendukung Ade Komen yang dipilih dari Tulisan Desi A: Cenderung semua mendukung Adi. Dari sini dapat disimpulkan, bahwa sebenernya Abah mendukung Ade. Bukan kadrun. (Jika yg memilih komentar untuk dipost di tulisan hari besoknya adalah Abah)
Leong putu
Hahaha…buat @Mas Heri Kurniawan, jangan terlalu terbawa perasaan. Sebab kadang perasaan itu bisa menipu. Saya punya cerita tentang itu : Waktu kelas tiga SMP, saya merasa ada satu cewek yang naksir saya. Dia selalu mendekat ke saya. Ehhh….ketika saya kirim surat ke dia, saya nyatakan cinta. Ternyata dia mendekat karena ingin nebeng "belajar" nulis aksara Bali. Dan yang lebih parah lagi, hasil contekannya dia bagi ke pacarnya. Sakit gak ? Sakiiiiiiiiit bianget Mas….
Liam Then
@ Bang Leong , ah saya dulu lebih parah, ada gadis yang saya kira naksir saya, senyum-senyum terus, saya deketin mau tak ajak makan bakso malam minggu nanti. Makin saya mendekat makin lebar senyum nya, lesung pipit nya sungguh tak tahan. Blom saya ngomong eh dianya ngomong duluan : "Resleting kamu kebuka"
Sumber: