Anna Colin

Anna Colin

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag

Filename: frontend/detail-artikel.php

Line Number: 116

Backtrace:

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view

File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once

Hari ini Kaitlin diproses untuk dibawa kembali ke Amerika. Lalu dibawa ke Texas. Dari pengakuannyilah kelak bisa diungkap. Mengapa dia menembak Anna. Pembunuhan? Pertengkaran? Apa saja yang dipertengkarkan?

Apa pun itu, penyebab intinya, Anda sudah menduga: cemburu.

Colin —pembalap Red Bull dan EF Education— mengaku memang selalu menyimpan senjata di apartemennya. Kaitlin pun tahu di mana senjata itu disimpan. Dia menggunakan senjata milik Colin untuk menghabisi nyawa Anna.

Colin sempat mengaku pernah menjalin hubungan dekat dengan Anna akhir tahun lalu. Hanya dua bulan. Saat itu hubungannya dengan Kaitlin lagi renggang.

Tapi akhirnya Colin mengaku pada polisi seperti ini: hanya berteman baik dengan Anna. Mereka sering bertemu di arena balap sepeda. Juga sering latihan bersama.

"Hubungan kami bukan hubungan romantis," ujar Colin. "Hubungan kami sebuah hubungan platonik yang profesional," tambahnya.

Anda sudah tahu: hubungan platonik adalah sejenis cinta tapi tanpa roman dan nafsu.

Itu kata Colin.

Kaitlin tentu punya pendapat lain.

Anna sudah tidak bisa ditanya. (*)

Anda bisa menanggapi tulisan Dahlan Iskan dengan berkomentar http://disway.id/. Setiap hari Dahlan Iskan akan memilih langsung komentar terbaik untuk ditampilkan di Disway.

Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Berjudul Mendung Tebal

Jhelang Annovasho

Sri Lanka adalah gambaran betapa baiknya Tuhan menempatkan saya di Indonesia. Ups, tidak hanya Sri Lanka. Afghanistan juga. Yaman juga. Somalia juga. Walau "politikus" memiliki tabiat dasarnya sebagai politikus, tapi di sini politikus masih membaca tentang "keadaan alamiah" terkait kondisi ekonomi. Banyak pemimpin dunia yang terpaku pada idealisme, namun justru menjauhi fundamental-nya, nature-nya kondisi rakyat. Jadi, mari bergembira sekaligus mensyukuri keadaan ini. Sehat selalu semua pembaca Disway.

Budi Utomo

Sumber: