Gunung Poso

A PHP Error was encountered
Severity: Warning
Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag
Filename: frontend/detail-artikel.php
Line Number: 116
Backtrace:
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view
File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once
Membawa beras. Itu tahun 2016. Santoso tidak di rumah. Ia di gunung. Jafar wawancara dengan istrinya: asal Jawa.
Rumah itu berdinding hardboard. Rapi. Dengan pohon dan rumput di halaman. Itu rumah baru.
Tentaralah yang membuat rumah itu menjadi baru. Asalnya hanya rumah kayu.
Ketika Jafar datang sekali lagi ke rumah Santoso, ia sudah tidak bisa diterima. "Saya diusir oleh anak perempuan Santoso, Warda. Saya dianggap mata-mata," ujar Jafar.
Santoso akhirnya tewas ditembak. Demikian juga 6 orang dari Xinjiang, yang sudah lebih dulu mati dalam operasi Gunung Biru.
Santoso mati. MIT tidak mati. Posisi pimpinan pindah ke Ali Kalora. Asal Makassar. Istri Poso. Istri satunya lagi dari Bima, NTB.
MIT masih eksis. Serangan masih sering dilakukan oleh kelompok Kalora ini. Jumlah kombatannya sebenarnya tinggal 9 orang tapi sulit dihabisi. Dari 9 orang itu, 4 orang asal Bima.
Yang dikhawatirkan Farid (sekarang Pangdam V Brawijaya) adalah: anak-anak bebek sempat berkembang.
''Anak Bebek'' adalah istilah untuk anak-anak muda yang terpengaruh ajaran ekstrem MIT.
Jumlah ''anak bebek'' seperti itu banyak. Anak umur 16 tahun pun bisa didoktrin membakar gereja.
Ditangkap. Keluar penjara tambah berani: membawa bom bunuh diri.
Salah satu yang dianggap pembina anak bebek seperti itu adalah pemilik pesantren di Poso: Ustad Yasin.
Tiga kali ia ditangkap, selalu tidak bisa diadili. Tidak ada bukti perbuatan pidananya.
Anak-anak korban serangan polisi pun ditampung di pesantren Ustadz Yasin. Jumlahnya belasan. Farid minta pembina anak bebek itu ditangkap.
Ustad Yasin berasal dari Semarang. Waktu muda Ustadz Yasin seorang penyiar radio.
Sumber: