Rafael Dijuluki Pesilat Canggih

Rafael Dijuluki Pesilat Canggih

Dua mantan pejabat pajak itu belum bisa dikatakan kabur ke luar negeri, sebab mereka belum diperiksa KPK. Bahwa mereka pergi ke luar negeri, saat kasus dugaan Rafael korupsi ini jadi perhatian ratusan juta rakyat Indonesia, mungkin saja kebetulan. Kebetulan kasus ini diusut, kebetulan mereka ke luar negeri. Kebetulan pula KPK telat menyidik mereka.

Meski Pahala menganalogikan Rafael sebagai ‘pola silatnya canggih’, tapi bisa disimpulkan, bahwa sebenarnya Rafael kepleset. Bukan saja kepleset akibat ulah anaknya, Mario Dandy Satrio secara brutal menganiaya David (17). Tidak cuma itu.

Tapi, saat Rafael diperiksa delapan setengah jam di Kantor Pusat KPK Jakarta, 1 Maret 2023, ia kepleset.

Kesimpulan Rafael kepleset, bersumber dari cerita Pahala. Menceritakaan saat Rafael diperiksa tim penyidik KPK, saat itu.

Pahala: "Waktu kami periksa, ia baik banget. Baik banget, dan menurut gue, ia pede banget.”

Dilanjut: "Semuanya dilaporin. Ini gue sekarang nih, ngecek ke semua jaringan yang kita punya. ternyata semua harta sudah dilaporkan (ke LHKPN). Pede nggak lu kayak gitu? Pede ia. Kalau ada uamh belum dilaporkan, sebangsa Harley Davidson, ya kecil-kecillah. Lu mau lapor sekarang? Gue laporin. Tapi kan HD-nya bodong, apa yang mau dilaporin?"

Maksudnya, motor mewah Harley Davidson milik Rafael yang sering dipamerkan Mario di sosmed, adalah bodong alias tanpa surat-surat dokumen kepemilikan. Dan, motor HD tidak pernah dicegat tilang polisi, meski tanpa dokumen. Begitu rusaknya sistem kemasyarakatan.

Bisa disimpulkan, justru dengan ke-pede-an Rafael saat diperiksa KPK itulah mengherankan penyidik KPK. Umumnya orang diperiksa KPK sebagai target calon tersangka, pastinya grogi. Tapi Rafael justru pede.

Karena, ya… itu tadi. Kata Pahala, “pola silatnya canggih”. Itu pula yang membikin para penyidik KPK semakin kepo. Semakin getol menyelidik. Akhirnya ditemukan ada permainan nominee. Ini kecanggihannya.

Nominee adalah teknik pencucian uang. Intinya orang membeli sesuatu, atau menyimpan uang, atas nama orang lain yang bukan keluarga atau kerabat. Sepintas tidak logis. Dari un-logic itulah diduga, ada suatu kejahatan yang disembunyikan. Nominee bukan cuma terjadi di tindak pidana korupsi, melainkan juga dana terorisme dan uang hasil dagang narkoba.

Dikutip dari United Nation On Drugs and Crime (UNODC)

Pencucian uang adalah kejahatan teroganisir, bukan pelaku tunggal. Gampangnya, pemrosesan uang hasil kejahatan disamarkan, supaya kelihatan legal. Misal, pengedar narkoba membeli sebuah restoran dari uang hasil narkoba. Sehingga uang hasil narkoba atau korupsi atau terorisme, seolah legal. Didapat secara sah.

UNODC membagi teknik pencucian uang jadi tiga tahap yang berbeda. Yakni:

1) Penempatan. Memindahkan atau menempatkan dana dari asosiasi langsung dengan kejahatan. Seperti contoh beli restoran itu.

Tahap ini merupakan awal masuknya uang hasil kejahatan ke dalam sistem keuangan. Tahap ini bertujuan dua: Membebaskan pelaku kejahatan dari memegang sejumlah besar uang tunai yang diperoleh secara ilegal. Dan, uang dimasukkan dalam sistem keuangan yang sah.

Sumber: