Tunggu Buldozer

Tunggu Buldozer

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag

Filename: frontend/detail-artikel.php

Line Number: 116

Backtrace:

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view

File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once

Biaya administrasi adalah biaya yang sangat tidak jelas: apa itu administrasi. Beda dengan biaya kecelakaan lalu-lintas: yang dimaksudkan pasti premi asuransi kecelakaan di Jasa Raharja.

Biaya-biaya berikutnya sangat bisa diperdebatkan: apakah harus setinggi itu.
Tujuan membuat pajak progresif sebenarnya banyak. Bisa untuk menekan pertambahan jumlah kendaraan bermotor. Jalan raya kita kian tidak kuat dibebani pertambahan begitu tinggi. Tapi kenaikan 0,5 persen untuk setiap tambah kendaraan memang tidak akan membuat tujuan itu tercapai. Bahkan cenderung menyebabkan dipakainya nama-nama yang bukan sebenarnya.
Tapi itu terjadi di mana saja. Pensiasatan atas pajak progresif juga terjadi di Hong Kong. Selegram cantik Choi membeli rumah kedua di atas namakan mertua. Ketika dia bercerai dengan suami terjadilah masalah: dia sampai dibunuh dan dimutilasi. (*)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan
Edisi 17 Maret 2023: Sandal Tua

Agus Suryono

CARA MENGATUR ANTREAN MASUK RAUDAH.. "Tasreh" atau "ijin masuk" hanya soal ijin. Soal mengatur antrean adalah hal lain lagi. Karena jumlah yang sudah mengantongi TASREH juga banyak, sedangkan RAUDAH arealnya terbatas, meski sudah dibuat EXTENSION-nya, maka antreannya diatur. Setelah TASREH di cek, jamaah tidak langsung masuk Raudah, tetapi harus masuk dan DUDUK di "ruang tunggu lapangan" yang DISEKAT pakai penyekat khusus. Katakan ada ruang tunggu 1, 2, 3 dan seterusnya. Ini hanya masalah pengaturan saja. Masalah mengatur massa, yang sudah memiliki TASREH, dan sudah diperiksa TASREH-nya, dan masuk ruang tunggu lapangan, supaya tidak capek, karena itu DIPERSILAKAN DUDUK, tapi TERATUR. Saat kelompok jamaah yang sudah ada di dalam RAUDAH keluar (per KLOTRU), maka barulah jamaah yang ada di ruang tunggu lapangan dipersilakan masuk. Per kelompok ruang tunggu atau anggap aja KLOTRU. He he.. Saya ingat, tahun 2003 pernah terjadi kisruh antrean masuk Raudah, jamaah wanita BERDESAKAN, yang menyebabkan banyak jamaah luka-luka.. #manajemen jamaah, manajemen antrean..

Kang Sabarikhlas

Alhamdulillah, catatan Abah menyenangkan hati. Abah memang wani 'klutusan' dan ndak ’aras²en', dulu saat Abah umroh seperti pernah menulis sampai ter-mehek². Saya 'mbrebes mili' ketika baca Abah mendorong istri di kursi roda, itu keinginan saya yang… Wallahualam..

imau compo

Banyak pertanyaan dan banyak protes utk CHDI hari ini. Extension pada thawaf bisa saya pahami. Toh Pak DI bisa thawaf mengelilingi Ka'bah lewa jalur jeddah - madinah - Neom - jeddah. Persoalannya Pak DI tidak pakai ihram, tidak berwuduk dan tidak 7 kali. Kalau Raudhah? Nabi SAW bilang spasi antara mimbarku dan rumahku adalah taman surga. Bagaimana cara ekstensinya? Protes saya, CHDI bilang, "mereka percaya berdoa di Raudhah sangat dikabulkan." Itu bukan kata mereka tapi interpretasi ulama pada hadis Nabi SAW. Prosesnya sangat rinci dan dilakukan oleh ulama yg sarat ilmu. Saya pribadi menyederhanakan utk memudahkan mengingatnya, taman surga atau di surga, Allah sdh sediakan (kabulkan) semuanya, bahkan tidak perlu minta cukup keinginan. UAS bilang, rokok pun tersedia cuma apinya gak ada, berani nyulut silahkan ke neraka. Kalau narasi Pak DI slip sedikit lagi bisa jadi Abu Janda yg malah menghina.

Muranto Mulia

Dari cerita abah, Mekah seakan hanya Masjid di kota tetangga… buat kami Mekah masih menjadi mimpi yang tiap hari kami ciumi di sajadah….semoga Allah membekahi abah dan keluarga… semoga do'a doa yang dilantunkan di kota suci terijabah… amiiin

Fajar Kusumo

Di Nabawi sempat penasaran dimana letak pendingin udara untuk ruang utama masjid. Kalau di halamannya ada kipas angin besar yang menempel di tiang payung raksasa itu. Nah kalau didalam kok tidak terlihat ada AC ataupun kipas angin. Ternyata sistem pendinginnya ada di tiang-tiang pilar masjid yang jumlahnya ratusan itu. Dibagian bawah ada lobang kisi-kisi memutar tiang pilar. Dari kisi-kisi itulah angin sejuk keluar. Untuk ke toilet juga unik dan bikin berdecak. Toilet di Nabawi letaknya ada di UG 1 dan 2. Turun pakai tangga berjalan. Jadi senyum-senyum sendiri. Kalau didaerah, cuma di Mall atau Bandara saja ada tangga berjalan. Di Nabawi mau kencing pun naik eskalator. Shalat jumat pun jadi unik. Orang-orang dengan wajah arab terlihat biasa saja menerima telpun atau main HP saat khatib berkhutbah. Untunglah kita diajarkan cara beretika ibadah di Indonesia. Lewat orang-orang tua dan para alim didesa.

Fa Za

Saya jadi inget cerita teman. Waktu haji sampai di hotel Madinah, tiap mandi airnya yg keluar panas terus. Dia pun istighfar sebanyak²nya mengingat perbuatan dosa saat di kampung, karena dia percaya ada balasan di Tanah Suci atas perbuatan dosa yg dilakukan saat di Tanah Air. Ternyata dia cuma salah putar kran, harusnya arah warna biru (air dingin), dia putar ke warna merah (air panas).

Sumber: