Dajjal 800 Miliar

A PHP Error was encountered
Severity: Warning
Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag
Filename: frontend/detail-artikel.php
Line Number: 116
Backtrace:
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view
File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once
Tentu kedua orang tua Bima sempat merasa ketakutan. Namun setelah mendapat dukungan pembelaan dari masyarakat luas, kekhawatirannya berkurang. Mereka pun bisa melanjutkan kegiatan sehari-hari.
Ayah Bima adalah pegawai negeri. Tugasnya di Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Perkebunan. Di Kabupaten Lampung Timur. Sedang sang ibu seorang wiraswasta yang bergerak di bidang hasil bumi.
Sang ayah, Juliman Rumbiono, mengaku sempat dipanggil atasan. Yakni setelah video kritikan putranya viral di media sosial.
Awalnya ia dipanggil ke rumah bupati. Namun pelaksanaannya di rumah wakil bupati. Di situlah sang ayah sempat meminta maaf kepada gubernur Lampung. Melalui telepon. Ia takut sekali.
Apa kata gubernur?
"Kata beliau, oke kamu saya maafkan, tapi masalah ini tetap berjalan," gitu katanya. Waktu itu seorang pengacara di Bandar Lampung memang mengadukan Bima ke polisi. Tapi pengaduan itu belakangan dicabut.
Seandainya tidak dicabut pun sang ayah tidak begitu takut lagi. "Setelah banyak dukungan kami merasa tenang ," katanya.
Sang ayah memang punya prinsip soal kejujuran. Ia selalu berpesan kepada putranya untuk berani dan jujur. "Jangan takut dengan kejujuran walaupun kamu sendirian," pesannya kepada anaknya seperti ditirukan di depan Tika.
Alhasil, TikTok Bima itu sangat istimewa. TikTok itu menghasilkan uang Rp 800 miliar. Itulah anggaran yang disediakan pemerintah pusat untuk memperbaiki 15 ruas jalan rusak di pedalaman Lampung.
"Alhamdulillah…" ucap sang ayah melihat hasil nyata karya anaknya itu. (*)
Komentar Pilihan Dahlan Iskan
Edisi 8 Mei 2023: Bisul Rusak
Fa Za
Waduh, bisulku rusak…
Amat K
Emboen pagi menjadi saksi. Kepala yang berat bagi sebagian orang, tidak baginya. Dingin yang menusuk tulang, bukanlah penghalang. Dibasuhnya muka tangan kakinya. Berderap langkah menghadap Tuhannya. Lalu pergi memulai hari. Bersama asa yang menyertainya. "Mereka adalah pejuang!" Seru emboen pagi.
Sumber: