Dajjal 800 Miliar

Dajjal 800 Miliar

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag

Filename: frontend/detail-artikel.php

Line Number: 116

Backtrace:

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view

File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once

Aduh! Pak DI memang suka memancing di air keruh, sekarang malah di lumpur, mudah-mudahan dapat mujair atau ikan gabus. Sebenarnya, saya tidak mau komentar tapi seperti bola salju, makin lama makin besar. Presiden alih-alih mengembangkan pengawasan yg efektif dengan kehancuran Jiwasraya, Asabri dan jalan-jalan di Lampung itu sendiri malah menjadikannya tempat tebar pesona. Sebelum ini saya sudah lihat video presiden lempar uang ke sekelompok masyarakat yg menunggunya, padahal BLT bukanlah pendidikan yg baik, dilakukan utk mencegah kelaparan atau masalah-masalah sosial yg lebih besar. Dulu, Pak Harto membuat proyek padat karya yg sangat baik, mirip yg dilakukan pemerintah Cina sejak era Deng. Tebar pesona ala presiden Jokowi, sangat efektif utk tujuan politik. Prabowo menirunya dengan melempar uang ke masyarakat minang. Masyarakat minang yg biasanya "gengsi" dengan politik uang, malah keranjingan. Kredo revolusi mental malah prakteknya menghancurkan pendidikan. Seharusnya, Presiden, belajar dari masyarakat sekitar Surakarta, yg tidak mau diberi uang karena merendahkan derajat. Mereka maunya diajari kerja. Ini adalah sebuah penelitian disertasi, kalau Pak DI mau copy-nya, nantii saya kirim. Fenomenal, penelitinya dr suku Batak.

Ida Mulia

Warga/rakyatnya kurang pinter pilih kades/pak RT nya.. yang namanya dana desa/musembang itu buttom up pak… usulan dari bawah. Bukan dari kepala desa… kecuali jalan antar desa ya.. itu kewenangan pemkab.

Jokosp Sp

Kalau ini saya tahu kenapa tidak mau diaspal. Yang lewat ratusan truck tronton batu bara yang puluhan km itu. Jiwa bisnis selalu bisa dimunculkan dan bisa dimainkan : 1. bisa rentalkan water truck buat penyiraman jalan hauling coal 2. hitung berapa dump truck yang lewat, berapa rit/ hari x Rp 50,000,- 3. adanya debu bisa diklaim uang pencemaran debunya tiap bulan 4, belum kalau hujan air lumpur masuk ke lahan padi atau pohon gatah bisa diklaim terjadi pencemaran air. Nego akhirnya bisa memasukkan dump trucknya buat hauling coal………ger cep cuan cuan cuan.

andi asmadi

Abah kok paham benar asbabun nuzul viralnya jalan rusak di Lampung yang berujung kunjungan fenomenal Presiden Jokowi. Benar sih, sikap reaktif dan emosional Gubernur Arinal Djunaidi terhadap kritik melambungkan isu itu ke pentas nasional. Kasihan juga melihat Gubernur Arinal jadi bulan-bulanan di medsos. Hampir tak ada baiknya. Ada hal menarik dari kasus jalan rusak ini. Peran media mainstream seperti media cetak dan media online, termasuk TV, diambilalih oleh medsos. Satu VT dari mahasiswa dengan follower tak seberapa banyak (saat itu) bisa menggoyang para petinggi Lampung hingga Presiden Jokowi. Hanya satu VT itu membawa pengaruh yang sangat besar dan sangat baik, terkait perbaikan jalan rusak di Lampung. Dulu kita masih percaya media mainstream bisa membawa perubahan. Laporan investigasi bisa bikin heboh yang memberi dampak perbaikan. Sekarang? Pada kasus jalan rusak itu, hampir semua media arus utama di Lampung nyaris diam. Pengguna medsos tidak punya kepentingan apapun terhadap pejabat pemerintah. Media besar jelas terikat kepentingan: ada anggaran publikasi ratusan juta rupiah (untuk sekelas Lampung) yang diguyurkan setiap tahun. Maka, mana berani media utama itu mengkritik Gubernur? Kritiklah daku kau kujitak. Bisa dimaki-maki oleh Gubernur (apalagi kalau Gubernurnya memang pemarah), dan atau, dana publikasi tidak dikucurkan. Pada kondisi ini, mana bisa redaksi tidak terkooptasi oleh kepentingan bisnis?

Chei Samen

Selamat Pagi Pemirsa. Selamat Pagi Indonesia. Tahun 2015, dari Merak saya menyeberangi ke Bakauheni. Ke Tg Karangnya Lampung. Ke Palembang. Terus ke Jambi. Meliat Muaro Jambi dan Jambi Tua! Berhari-hari. Bermalam-malam. Nyetir sendiri bersama isteri-Minangku tercinta (ampon Bli LP-saya juga cinta sama ibu negara). Saya alami sendiri kerosakan jalan itu. Jalan Lintas Timur. Khusus dari Palembang ke Jambi, sekitar 10 jaman. Ya, namanya jalan- jalan!
Di Australi blio menyambung pendidikan/
Menggapai hasrat ortu ditinggalkan/
Luahan Mas Bima jadi bualan/
Lalu Bapak Presiden buat kejutan./
Pak Jokowi merasai peritnya perjalanan/
Sebagai bukti pemimpin jempolan/
Jemputlah ke Istana sebagai penghargaan/
Sebagai contoh pemuda tauladan./

#pantun sopan. Salam Senin sobat!

Chei Samen

Bang Andian, di Malaka ada istilah "tobat". "Tobat Sambal Belacan". Pedas! Minum air seteguk, nyambung lagi si pedas samval terasi! Salam Sehat Bang!

andiansyah rofiq

Tulisan Abah memang candu, Sengaja saya nahan utk tidak membaca, 1 hari kuat, 2 hari masih kuat, 3 hari mulai bimbang, 4 hari ah sudahlah,,, disway mana disway apalah daya otak sudah merangsang begitu kuatnya keinginan tuk membaca CHD lagi.

Sutikno tata

Sumber: