Bukan Gugat

Bukan Gugat

Juve Zhang

Kita amati semua negara'negara maju itu punya kesamaan. Amerika, Eropa, Tiongkok,Jepang, Korea, Hongkong, Singapura. Apa kesamaan nya? Semua negara itu tidak ada DAGANG HUKUM yg ada hukum dagang diajarkan di kampus. Begitu Hakim ketok palu.selesai. ada yg minta ampun ke Presiden boleh saja seperti napi mati Kasus Heroin di SG belum lama ini. Ditolak ya digantung di Changi. Kalau Indonesia bisa menerapkan TIDAK Ada DAGANG HUKUM pasti Jaya.

Abdul Wahib

Para profesor Gak beda jauh kok sama pemain bola indonesia. Di usia muda kualitas sama dg pemain eropa, bahkan lebih. Begitu sdh dewasa, dapat kontrak mahal dari klub lokal, bisa beli rmh, beli fortuner, sdh cukup. Wis berhenti sampai di situ. Karena mimpinya ya cm itu. Beli rmh, beli mobil. Akhirnya kualitas pemain ya cm sampai disitu.

alasroban

Kalau universitasnya selevel dengan Ghana ya lumayan. Karena sepak bolah kita bahkan belum mampu menyamai Ghana. Ghana pernah lolos kualifikasi piala dunia. Dan sepak bola kita belum pernah. Wkwkwkwk.

Mirza Mirwan

Ada beberapa lembaga pemeringkat perduruan tinggi dunia. Selain Times Higher Education (THE) -- yang disebut Prof. Mikra -- juga ada Webometrics, Quacquarelli Symonds World University Rankings (QS WUR), Uni Rank, dan lainnya. Masing-masing lembaga memakai indikator yang berbeda untuk pemeringkatan. Dan hasilnya juga berbeda. Sebagai contoh. Versi THE, peringkat UI : 801-1000), ITB : 1001-1200, dan UGM : 1201 + . Sementara versi QS WUR, UGM: 254, UI: 290, dan ITB: 303. Benar bahwa versi THE peringkat perguruan tinggi kita, versi THE, kalah dengan, misalnya, Addis Ababa University, Etiopia, yang berada di peeingkat 401-500 atau Makerere, Uganda, 601-800. Tetapi apakah keunggulan peringkat universitas di Addis Ababa (Etiopia) dan Kampala (Uganda) itu berbanding lurus dengan keunggulan negara bersangkutan? Ternyata tidak, kok. Sampai sekarang, menurut PBB, Etiopia dan Uganda masih termasuk negara belum berkembang, least developed country. GDP per kapita kedua negara itu hanya sepersepuluh GDP per kapita Indonesia. Indeks Pembangunan Manusia (HDI) juga masih di bawah 0,500, kalah jauh dari Indonesia yang ANDA JUGA TAHU (wkwkwk). Tapi saya setuju dengan Prof. Mikra, bahwa gairah untuk melakukan riset para dosen di Indonesia langsung melemah begitu mereka sudah menyandang profesor.

ibnuhidayat setyaningrum

Hemm.. Duh Nestapa gundah hati hamba.. Duh Nestapa… Menyimak prestasi perguruan tinggi kita begitu miris. Lha apa lagi mengingat diri sendiri yang ketika kuliah asal dapat ijazah??

nazirni m. yusuf

Ada yang lagi heboh bah, di Jatim, Surabaya tepatnya: Motivator jadi predator. Bahas dong bah, biar adil. Bagaimaba vah, mau?

Jokosp Sp

Ngomong dunia riset ngingetin tetangga sebelah yg minta dibuatkan liang kubur. Secepatnya buat lubang, terus gali. Selesai sgr timbun, dan pasang patok. Bikin acara mlm pertama, kemudian hari ke tujuh, hari ke dua lima, hari ke empat puluh, hari ke seratus, dan hari ke seribunya. Saya bersyukur pernah kerja di lingkungan perusahaan Astra yang benar - benar sangat konsisten dan menghargai riset yg diwadahi di situ lewat Quality Control Circle ( QCC ), atau Sugestion System ( SS ), atau Quality Control Project ( QCP ). Pembuatan project dengan tujuan mempermudah pekerjaan, atau melakukan efisiensi cost, atau memperbesar produksi/ revenue. Setiap tahun diadakan. Mulai dari masing - masing site dilombakan. Pemenang 1, 2 dan 3 dapat apresiasi yang sangat besar dlm bentuk materi. Kemudian juara 1 dan 2 diikutkan kopetensi nasional di Head Office Jakarta. Diadu dengan project presentasi seluruh site. Pemenag 1 dan2 dapat apresiasi yang luar biasa. Diikutkan lomba national yang biasanya diikuti oleh perusahaan swasta nasional ( Pamapersada, Pertamina, Jarum, Gudang Garam, Sampurna dll ). Pemenang dari situ diikutkan kompetisi international, bisa di Bangkok, di Jepang, di China atau lainnya. Itu sekaligus sebagai apresiasi (gratis uang jalan dan liburan, dan naik golongan ). Ini contoh di perusahaan swasta yang benar2 menghargai para inovatornya. Dan saya sangat percaya apa yang masih dilestarikan oleh Sumitomo Jepang " ketika lahir inovasi baru maka perusahaan akan trs berkembang"

Mbah Mars

Sumber: